Papua Barat Segera Buka SMA Unggulan
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat akan segera membuka Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan di Kabupaten Manokwari. Keberadaan SMA unggulan diharapkan mampu melahirkan lulusan yang memiliki ketaqwaan, kecerdasan dan kedisiplinan diri.
Asisten III Bidang Administrasi Setda Provinsi Papua Barat, Raymond Yap mengatakan, saat ini dokumen akademis dan perizinan sekolah tengah diselesaikan. Pemerintah memastikan Juni 2021 siap menerima siswa baru tahun ajaran 2021/2022.
“Rencananya Juni tahun ini kita sudah akan menerima siswa baru,” ujar Ketua Tim Pendirian SMA Unggulan kepada Papua Barat News di Manokwari, Selasa (2/2/21).
Raymond menyebutkan pendirian SMA unggulan merupakan bentuk penjabaran visi misi gubernur dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk menopang laju operasional pendidikan pihaknya telah bekerja sama dengan SMA Taruna Nusantara yang berada langsung di bawah yayasan milik Kementerian Pertahanan. Kerjasama tersebut diharapkan memudahkan SMA Taruma Negara mengirim tenaga pengajar ke SMA unggulan. Sehingga proses transfer pengetahuan dan tradisi kedisiplinan yang telah dibangun di SMA Taruna Nusantara dapat diterapkan di SMA unggulan Papua Barat.
“Kita telah menekan nota kesepahaman kerjasama dengan SMA Taruma Nusantara,” urainya.
Dia mengungkapkan, penerimaan siswa akan dilakukan secara terbuka. Dimana pada penerimaan siswa pada tahap pertama sebanyak 100 siswa untuk tiga kelas. Prioritas akan diberikan kepada putra/putri asli Papua dari seluruh daerah di Papua Barat tanpa punggutan biaya sekolah. Diharapkan dengan sistem sekolah berpola asrama dapat menyiapkan SDM putra/putri asli Papua saat hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
“Prioritas kita 100 % yang masuk anak asli Papua,” bebernya.
Sementara untuk teknis pelaksanaan akan diatur oleh Dinas Pendidikan. Namun terkait badan pengelola akan diberikan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Papua Barat. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab antara BPSDM dan Dinas Pendidikan.
“Sekolah ini sepenuhnya dibiayai dari dana Otsus sehingga harus dikelola secara maksimal,” terang Raymond.
Pihaknya berharap dukungan langsung kepala daerah di 12 kabupaten dan 1 kota dalam operasional sekolah. Menurutnya kontribusi anggaran dari daerah sangat dibutuhkan karena siswa yang diterima dan dididik berasal dari perwakilan daerah. Pendanaan operasional sekolah tidak dapat dilimpahkan pada pemerintah provinsi sebagai donatur tunggal. Harus ada subsidi dana bantuan yang diberikan oleh pemda/pemkot.
“Operasional pendidikan butuh dukungan anggaran dari daerah,” pinta Raymond.
Dirinya meyakini keberadaan SMA Unggulan dapat memacu pertumbuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua yang berkualitas di masa depan. Karena itu semangat ketaqwaan, kecerdasan harus dirangkai dengan sikap kedisiplinan pada anak sejak di bangku pendidikan. Pada akhirnya lulusan SMA Unggulan mampu bersaing dengan tamatan sekolah unggulan di luar Papua.
“Kita semua ingin agar anak asli Papua tidak dipandang sebelah mata ketika hendak melanjutkan pendidikan keluar,” pungkasnya. (PB22)
**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 3 Februari 2021