Pasien Terakhir di Faskar Dipulangkan
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Fasilitas karantina (faskar) Pemkab Manokwari memulangkan pasien satu pasien terakhir karena sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Pasien terakhir berinisial IR itu dipulangkan pada Kamis (13/8) sore.
Diketahui total pasien yang masuk di Faskar berjumlah 11 orang dan semuanya telah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan.
Ketua Harian Gustu Covid-19 Manokwari, Henri Sembiring mengaku senang atas kepulangan semua pasien Covid-19 yang berada di faskar.
“Saya bersyukur karena dari 11 pasien yang masuk semuanya sembuh. Yang ditangani disini bukan hanya jasmaninya tetapi juga jiwanya. Biasanya ketika dikarantina jiwa langsung terguncang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien, yakni dengan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka saat di Faskar.
“Disini kita juga mengurus gizi, supaya timbul ketahanan tubuh. Kami berterima kasih kepada tim faskar atas kerjasamanya. Ini membuktikan bahwa karantina terpusat itu bukan penjara, bukan neraka. Baik gizi, status kesehatannya, kesehatannya diurus oleh tim medis dan paramedis disini,” tuturnya.
Sementara itu, IR mengaku senang atas kesembuhannya. Tak lupa juga ia mengucapkan terimah kasih kepada tim medis maupun paramedis yang selama ini telah memberikan pelayanan prima, sehingga ia bisa dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang bertemu dengan keluarganya.
“Saya secara pribadi ingin menyampaikan terimakasih untuk suster, dokter karena selama berada di faskar ini, saya diperlakukan dengan baik. Fasilitas yang diberikan sangat bagus, makanan yang diberikan juga enak-enak,” ucapnya.
Ia berharap kepada masyarakat agar tidak ada lagi stigma negatif tentang faskar.
“Jangan menganggap faskar ini adalah neraka, tetapi justru sebaliknya, faskar ibarat surge karena selama saya berada disini saya mendapatkan pelayanan dengan sangat baik,” pesannya.
Terpisah, Penanggung Jawab Pelayanan Klinis Faskar Rusunawa Marina, Ivonne F. Kalele menerangkan, pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya fasilitas, makan dan minum. Dimana dalam satu hari pasien diberi makan sebanyak tiga kali, pagi siang dan malam.
“Itupun sudah dihitung untuk gizinya. Disini juga dijadwalkan senam selama satu minggu dua kali. Jika dinyatakan negatif maka diperbolehkan pulang. Jika ada keluarga yang ingin berkunjung silahkan, tetapi ada aturannya yaitu tidak bisa bertemu secara langsung,” terangnya.
“Sampai saat ini sudah ada sebanyak 11 pasien yang telah dipulangkan, dan ini yang terakhir. Jika hasil swab terakhir negatif dan tidak ada gejala maka akan dipulangkan. Setelah itu akan dipantau oleh puskesmas,” lanjutnya.
Dokter pemeriksa, Indri Chernovita Turnip menyebutkan, dari total 11 pasien, sebanyak sembilan pasien dewasa dan dua pasien anak umur 12 dan 11 tahun.
“Usia bervariasi, paling tua berumur sekitar 60 tahun dan paling muda 11 tahun. Sedangkan jumlah tenaga medis maupun para medis sekitar 40-an orang. Pengelola 18 orang, tenaga medis 30 orang. Ada tiga shift, pagi siang malam,” tandasnya. (PB19)