Berita Utama

Umat Hindu Diimbau Jaga Toleransi di Papua Barat

MANOKWARI, PB News – Pluralisme bangsa perlu dijaga dan dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Melalui perayaan Melasti menjelang Hari Raya Nyepi, Ketua Majelis Perisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Papua Barat, Ida Bagus Putu Chandi, mengimbau kepada seluruh umat Hindu di daerah setempat, agar memaknai perayaan tersebut dengan memupuk rasa toleransi antar umat beragama, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah arus informasi dan berbagai persoalan yang bernuansa memprovokasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Menurut dia, kehidupan sosial masyarakat di Tanah Papua menjadi cermin toleransi dan telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah.

“Dalam menjalin toleransi antar umat beragama di Provinsi Papua Barat ini, telah mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah karena termasuk yang terbaik dari seluruh Indonesia,” ujarnya kepada Papua Barat News, usai upacara Melasti di Pantai Maripi Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Kamis (15/3).

Dia menjelaskan, pada hakikatnya, ajaran Tri Hita Karana telah menekankan tiga unsur dalam kehidupan sosial di dunia. Ketiga unsur tersebut yakni, hubungan antar sesama umat manusia, hubungan dengan alam semesta, dan Tuhan. Ketentraman dan kedamaian hati bisa terciptakan apabila, setiap insan manusia mampu mengimplementasikan ajaran Tri Hita Karana itu.

“Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari dari segala tindakan buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram dan damai,” tuturnya.

Dia pun menuturkan, ritual tersebut bagi umat Hindu sendiri merupakan bentuk persiapan umat membersihkan hati nurani dari berbagai pemikiran dan tindakan yang telah terkontaminasi dengan hal-hal duniawi.

Kegiatan diawali dengan pengucapan doa di Pura Giri Bhuana untuk menghadirkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Hari ini sudah kita laksanakan Angemet Tirta Sanjiwani yakni memohon air suci kepada Tuhan untuk upacara bersih-bersih bumi dengan harapan agar pikiran serta tindakan lebih menjadi baik,” ungkapnya.

Selanjutnya, umat Hindu akan melaksanakan ibadah di masing-masing Pura yang ada di Kabupaten Manokwari.

“Esok, kita akan melakukan upacara Tawur Kesanga, yakni bayar pada bulan ke sembilan,” ujarnya.

“Jadi setelah kita memanfaatkan seluruh karunia Tuhan, kita membayar dengan perilaku yang baik melalui Catur Brata Penyepian,” katanya menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Pembimas Hindu Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama Provinsi Papua Barat, I Ketut Twijanegara, mengatakan, agar perayaan upacara Melasti untuk kedepannya lebih maksimal, perlu diperhatikan aktivitas keimanan umat Hindu.

“kita berharap kepada Ketua Majelis PHDI Provinsi Papua Barat, agar selalu memperhatikan umat Hindu yang ada di Kabupaten Manokwari ini,” tuturnya.

Prosesi upacara Melasti juga dilengkapi dengan kidung-kidung suci, serta iringan gong dan juga sesajian yang akan dilarung ke laut.

“Ada 13 macam unsur alam yang dilarung ke laut. Di dalam agama Hindu manusia terdiri dari 5 unsur alam yaitu tanah, air, api, udara dan ether (roh),” pungkas dia. (PB17)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.