Kisah Asmara Terlarang Kandas di Kepolisian
MANOKWARI, PB News – Sepintar-pintarnya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Pepatah kuno ini pantas disematkan pada PM (22), seorang pemuda yang berdomisili di Manokwari.
Kisah asmaranya akhirnya diketahui, meski berusaha menutupi cinta terlarang dengan wanita paruh baya sebut saja “Bunga” (47) bukan nama aslinya. Kisah asmarah terlarang mereka diketahui setelah Bunga ditemukan hamil.
Meskipun atas dasar suka sama suka dan tidak ada unsur paksaan dalam menjalin hubungan tersebut, namun akhirnya asmara terlarang itu kandas di Kepolisian. Pasalnya Bunga yang tengah mengandung itu ternyata sudah bersuami.
Tidak terima istrinya menjalin hubungan asmara dengan PM lagi, lelaki itu bersama keluarga bersepakat untuk mengakhiri hubungan terlarang Bunga dan PM di kepolisian dengan cara PM dan Bunga harus meneken peryataan untuk tidak lagi bertemu dan menjalin hubungan dimana pun dan kapan pun.
Seperti yang terpantau Koran ini, sekitar pukul 12.00 WIT, Senin (16/4), Bunga dan suaminya serta PM bersama keluarganya masing-masing mendatangi Pos Pol Sowi untuk menyelesaikan masalah tersebut secara adat dan kekeluargaan. Hal tersebut disambut baik oleh anggota kepolisian yang sedang bertugas dan melakukan mediasi hingga permasalahan itu selesai dengan aman dan damai.
Saat mediasi untuk proses penyelesaian, kepada para petugas PM dan Bunga pun mengaku hubungan itu dilakukan dengan tidak ada unsur paksaan, hingga akhirnya Bunga hamil.
“Mereka mengaku hubungan tersebut sudah berlangsung kurang lebih lima bulan namun baru diketahui bulan maret,” ujar Kepala Pos Polisi Sowi Andarias Padatu.
Menurut pengakuan PM, hubungannya dengan Bunga bermula ketika keduanya bertemu di salah satu tempat hingga akhirnya perlahan-lahan keduanya pun saling suka sama suka dan berujung menjalin hubungan asmara terlarang.
Kapos Pol Sowi, Andarias Padatu mengaku, mediasi tersebut sesuai kehendak dan kemauan kedua belah pihak.
“Permasalahan itu diselesaikan berdasarkan kesepakatan dari kedua bela pihak. Mereka setuju permasalahan ini diselesaikan dengan cara adat dan kekeluargaan,” ujar Padatu.
Ketika ditanya soal anak yang masih dalam kandungan Bunga, kata Padatu, PM sudah bersedia untuk bertanggung jawab.
“Anak itu (PM) sudah mengaku bertanggung jawab. Bahkan keduanya pun sudah membuat peryataan hitam diatas putih serta pihak keluarga masing masing dan suami sahnya,” jelas Padatu. (PB17)