Inforial

Ciptakan Pertahanan yang Kuat, Infrastruktur Harus Lengkap

MANOKWARI, papuabaratnews.coAnggota Komisi I DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai bahwa untuk menciptakan pertahanan yang kuat perlu didukung oleh perlengkapan yang memadahi. Hal ini diungkapkannya usai melakukan pertemuan dengan petinggi TNI di Makodam XVIII/Kasuari pekan lalu.
Kata dia, dalam kunjungan Komisi I di Makodam lebih banyak mendengar terkait sarana prasarana dan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) guna menunjang pertahanan mengingat Papua Barat merupakan daerah pinggiran NKRI.
“Sarana prasarana dan alutsista harus dilengkapi sehingga dari segi pertahanan kuat. Di Kodam XVIII/Kasuari sendiri masih jauh dari lengkap dan sangat minim,” ungkapnya.
Menurut dia segi pertahanan bukan soal banyaknya anggota melainkan sarana prasarana penunjang baik pertahanan darat, laut dan udara harus dilengkapi. Sehingga pertahanan dari segala lini dapat teratasi dan tidak mengalami kendala.
“Pemerintah pusat harus memberikan dukungan melalui perencanaan yang strategis dalam melihat wilayah yang penting. Saat ini di Kodam XVIII/Kasuari baru sebatas gedung belum alutsistanya ini yang perlu dilihat,” ucap dia.

Hingga saat ini, sarana prasarana yang berada di markas Kodam XVIII/Kasuari masih banyak mengalami kekurangan. Pasalnya hingga saat ini sarana prasarana yang berada di Kodam XVIII/Kasuari baru sekitar 50 persen.

Ketua tim kunjungan kerja Komisi I DPR RI Mayjen TNI (PURN) Asril Hamzah Tanjung usai melakukan kunjungan ke Kodam XVIII/Kasuari, Kamis (2/8/2018), mengatakan, sudah ada sekitar 800 hingga 900 miliar yang sudah ada restranya dan sudah diajukan. Kata dia tinggal komisi I DPR RI tinggal mendorong masuk dalam APBN sehingga bisa dianggarkan.

Menurut dia, kodam kasuari baru berjalan 1,5 tahun lebih sehingga secara otomatis sarana prasarana seperti anggota, alutsista dan sarana prasarana lain masih dalam keterbatasan.  Pasalnya rencana strategis TNI sudah dimasukan dan DPR RI memiliki kepentingan dalam pertahanan.

“Kodam Kasuari ini merupakan daerah terluar NKRI sehingga sarana prasarana harus dilengkapi. Paling utama sarana prasarana, penambahan anggota dan alutsista karena yang saat ini yang tersedia baru per anggota,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, perbaikan sarana prasarana harus bertahap sehingga seimbang sehingga minimal 70 persen kebutuhan Kodam XVIII/Kasuari bisa terpenuhi. Karena hingga saat ini Kodam Kasuari masih 50 persen.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau yang konfirmasi wartawan, mengatakan, Kodam XVIII/Kasuari baru berjalan 1,5 tahun sehingga sarana prasarana masih mengalami kekurangan.

“Kalau soal anggaran sudah masuk di Renstra tingga komisi I mendorong anggaran tersebut untuk pengisian alutsista dan perlengkapan,” ucapnya.(PB9)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.