Inforial

Permudah Deteksi Bencana dengan InaRISK Personal

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Untuk mempermudah pendeteksian terhadap potensi bencana di wilayah Papua Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat melakukan pelatihan aplikasi InaRISK kepada seluruh Kepala BPBD Kabupaten/Kota se-Papua Barat.

Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengatakan, aplikasi inaRISK Personal merupakan aplikasi yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasi secara partisipatif. Aplikasi ini disusun bersama antara pemerintah dan pihak terkait yang memiliki pengalaman dalam edukasi kebencanaan di Indonesia.

“Jadi aplikasi ini juga dikembangkan oleh BNPB untuk kita bisa lakukan penilaian mandiri terhadap risiko bencana. Ini akan sangat membantu bukan saja bagi BPBD tetapi juga seluruh masyarakat ” ujar Derek kepada Papua Barat News, Jumat (27/11/2020).

Aplikasi InaRISK, menurut Ampnir sebagai sarana mitigasi dan pencegahan dini terhadap potensi bencana yang akan terjadi serta risiko yang ditimbulkan. Oleh karena itu, setiap individu dan keluarga diharapkan  mampu mengakses aplikasi tersebut.

“Hari ini kita berikan pelatihan untuk BPBD Kabupaten/Kota supaya disebarluaskan secara masif ke masyarakat,” lanjutnya.

Dikatakan, aplikasi InaRISK juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah bencana non alam seperti Covid-19. Dimana setiap orang dapat mengetahui daerah mana yang masuk dalam zona bahaya covid melalui aplikasi InaRISK sehingga bisa meningkatkan kedisiplinan diri.

“Kita dapat mengetahui daerah yang menjadi zona merah penyebaran Covid-19 sehingga bisa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Aplikasi ini dilengkapi juga dengan rekomendasi aksinya sehingga kita tahu apa yang harus kita buat,” terang Ampnir.

Dirinya berharap, setelah mengikuti pelatihan tersebut, para peserta dapat menyebarluaskan informasi dan kemampuan mengakses aplikasi tersebut kepada khalayak di daerahnya masing-masing. Hal itu dilakukan agar setiap orang dapat mengetahui adanya potensi bahaya yang mengancam sehingga ada persiapan untuk menghadapi bahaya tersebut.

“Mudah-mudahan bisa disebarluaskan secara masif kepada masyarakat di daerah,” tutup Ampnir. (PB25)

**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Senin 30 November 2020

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.