Berita Utama

Bank Papua Mulai Cairkan Dana Desa di Mansel

RANSIKI, papuabaratnews.co – Kepala Bank Papua Cabang Pembantu Ransiki, Albert Rumbino, mengatakan pihaknya mulai menyalurkan dana desa tahap pertama untuk 57 Kampung di Kabupaten Manokwari Selatan.

“Beberpa kampung sudah mulai diproses pembayaran. Soal jumlah kampung nanti kalau sudah selesai baru kita kirim datanya,” ujar Albert Rumbino kepada wartawan di Mansel melalui sambungan telepon, Selasa (26/5/2020).

Singgung soal keterlambatan penyaluran Rumbono, mengatakan dikarenakan permasalahan kondisi yang sedang terjadi (pandemi Covid-19) sehingga urusan pemidahan fisik uang mengalami keterlambatan.

“Itu kan proses persiapan fisik uangnya saja seperti bapak bupati sampaikan tadi. Kalau jumlah besar itu kan kita harus hubungi ke Bank Indonesia juga, setelah itu baru di drop ke Ransiki. Hal teknis. Mungkin mereka menunggu lama karena itu sudah (demo), ditambah situasi begini. Om dorang juga tau kondisi kita begini jadi terkendala,”papar Dia.

Terkait pencairan juga dibenarkan Sekretaris Kampung Hugomot Distrik Dataran Isim, Meshak Ahoren saat di wawancara wartawan di Ransiki, Selasa (26/5/2020).

“Dana desa kita untuk tahap pertama sudah pencairan untuk bayar masyarakat kita yang kena dampka corona, besok kita sudah bagi kepada 80 KK yang akan terima bantuan (BLT) untuk tiga bulan punya sebsar Rp.1.800.000, perbulan enam ratus ribu,” ujarnya.

Atas pencairan tahap pertama dia menyampikan terima kasih kepada instansi teknis terkait dan Bank Papua. Meski begitu, Meshak meminta untuk pencairan tahap berikutnya agar dilakukan tepat waktu.

“Sehingga kami tidak demo lagi. Kami demo tadi tekriat karena terlambat. Kedepa penyaluran tahap kedua tepat waktu. Untuk dinas terkait kami ucapakan terima kasih banyak karena dana sudah cari dan kami sudah bisa salurkan untuk masyarakat,” paparnya.

Meski begitu, Meshak tidak menamping jika keterlambatan yang sedang terjadi salah satu penyebabnya dikarenakan ada pemerintahan kampung tertentu yang belum menyelesaikan laporan pertanggungjawaban.

Sebelumnya, Bupati Markus Waran juga sempat menjelaskan terperinci terkati penyebab keterlambatan penyaluran dana desa tahap pertama kepada 57 kampung di Kabupaten Mansel.

Bupati Waran menjelaskan, keterlambatan penyaluran dana desa diakibatkan perintah Presiden untuk merombak anggaran daerah termasuk di dalamnya dana desa untuk menyikapi kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda tanah air dan seluruh dunia.

“Kondisi tersebut menyebakan TPAD harus kembali bekerja melakukan perombakan anggaran daerah,” ujarnya.

Selain itu, kata Waran, karena proses anggaran yang begitu besar harus dilakukan koordinasi dengan Bank Indonesai kembali sebelum disalurkan ke daerah.

“Kebijakan pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan akses transportasi, termasuk udara, sedikit banyak menghambat perpindahan fisik uang dalam jumlah besar dari pusat ke daerah. Jadi tidak ada niat pemerintah untuk menyelewengkan anggaran dana desa tersebut,” ungkapnya. (PB24)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.