Berita Utama

Bantuan Sembako Tahap II segera Disalurkan

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Penyaluran bantuan sembako untuk warga Kabupaten Manokwari yang terdampak langsung pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tahap kedua akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Kita sudah agendakan untuk pembagiannya dilaksanakan pada minggu keempat bulan ini,” ujar Koordinator Bidang Logistik Gustu Covid-19 Kabupaten Manokwari, Wanto ketika dikonfirmasi awak media di Manokwari, Selasa (23/6/2020).

Menurut Wanto, data penerima bantuan sembako yang pada tahap pertama di bulan April 2020 berjumlah 16.167 Kepala Keluarga (KK), mengalami peningkatan menjadi 18.689 KK pada tahap kedua di bulan Mei 2020 dan kemungkinan akan bertambah pada tahap selanjutnya.

“Peningkatan yang cukup signifikan terjadi di Kelurahan Manokwari Barat yang mencapai 1.131 KK,” kata dia.

Dirinya menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu Bulog melakukan repack atau pengepakan ulang beras dari karung 50 kg menjadi 20 kg sesuai dengan jumlah yang harus diterima masyarakat. Hal itu dilakukan karena tidak adanya ketersedian beras dengan kemasan 20 kg di Perum Bulog Manokwari.

Dia juga mengungkapkan untuk lebih efektif dan efisien dalam pendistribusian bantuan sembako tersebut, pihaknya melakukan pengecekan stok beras yang ada di bulog dan kemudian menyesuaikan dengan kelurahan yang akan menerimanya sehingga tidak mempersulit proses distribusinya.

“Kalau kita tunggu sampai Bulog mampu menyiapkan semua paket Itu, maka akan lama. Jadi sementara Bulog menyiapkan beras, kami juga sedang menyiapkan konten lainnya seperti minyak goreng, gula pasir, mi instan dan garam. Perhitungan kita, paling tidak 1 atau 2 kelurahan sudah dapat tersalurkan di bulan Juni ini,” terangnya.

Singgung terkait rencana pemerintah untuk menggantikan komponen Mi instan dengan sayur-sayuran lokal, dirinya mengatakan bahwa setelah melakukan analisa kembali, pihaknya menilai bahwa rencana tersebut sangat riskan terhadap terjadi kebocoran dalam pelaksanaannya.

“Maksudnya adalah karena rencana kita menggantikan supermi ini dengan membagikan kupon sebagai media pengganti uang kepada warga untuk bisa digunakan dalam pembelian sayur-sayuran, maka kami menyadari akan ada banyak peluang dalam penyalahgunaan kupon tersebut,” kata Assisten I Setda Kabupaten Manokwari ini.

Dia menjelaskan bahwa apabila satu keluarga diberikan 10 kupon dikalikan dengan jumlah KK penerima bantuan sebanyak 18.689 maka akan ada banyak sekali kupon yang tersebar di wilayah Manokwari. Hal ini tentu saja berpeluang terhadap terjadinya penyalahgunaan atau penyelewengan.

“Bayangkan uang saja bisa dipalsukan. Apalagi ini hanya kupon? Apabila ada seribu kupon yang dipalsukan, akan sangat berdampak pada kebocoran APBD kita. Belum lagi kalau yang dipalsukan itu lebih,” pungkasnya. (PB25)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.