Excavator Normalisasi Bantaran Kali Warsui Tidak Layak Beroperasi
RANSIKI, papuabaratnews.co – Belakangan ini, beberapa titik di Distrik Ransiki tergenang banjir. Di Kampung Persiapan Mbesyian Munhibij, enam rumah menjadi korban dari luapan Kali Warsui. Pemda Mansel kemudian mengambil langkah cepat dengan melakukan penggalian di salah satu titik aliran Kali Warsui di Kampung Persiapan Mbesyian Munhibij.
Namun, alat berat yang digunakan sejak senin lalu dinilai sudah tidak layak pakai. Hal tersebut dikatakan Kepala Kampung Persiapan Mbesyian Munhibij Thoman Manam, Kamis 10 Juni 2021.
“Gigi-giginya sudah ompong, baru mau gali macam alat mau terbalik. Kemarin mesin langsung mogok. ,” tuturnya.
Manam mengatakan, dirinya akan berkordinasi dengan Bupati Markus Waran, untuk bisa mengganti alat berat dengan kualitas yang lebih baik.
“Kalau alat bagus, kerja tiga sampai empat hari sudah selesai. Kalau seperti ini, rugi di waktu, rugi di anggaran,” sebutnya.
Lanjutnya, Pemda Mansel harus lebih memperhatikan masyarakat yang hidup di bantaran kali. Sebab kata dia, ini sudah kali ketiga kampung tersebut menjadi korban luapan kali.
“Waktu yang banjir pertama saya sudah kasih tunjuk bupati untuk lihat. Ini sudah tiga kali. Jadi pemerintah juga harus serius untuk memperhatikan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas PU Mansel Yakobus Harewan mengatakan, masyarakat yang hidup di bantaran kali juga harus bekerjasama dengan pemerintah untuk menjaga lingkungan sekitar.
“Tidak tahu juga siapa yang tebang kayu besar dan menghalangi jalannya air. Akibatnya ketika intensitas hujan tinggi, air menguap. Jadi masyarakat juga bantu pemerintah. Kalau mau tebang kayu, jangan taru di kali,” tandasnya. (PB24)
**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 11 Juni 2021