Jumlah Kasus Kematian Babi Akibat Virus ASF Capai 1112 Kasus
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari mencatat kasus kematian babi karena virus African Swine Fever (ASF) mencapai 1.112 kasus yang tersebar di tujuh Distrik di Kabupaten Manokwari.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nixon Karubaba saat dikonfirmasi Papua Barat News, Senin (3/5/2021) menyebutkan, pihaknya baru melakukan pendataan di tujuh distrik, diantaranya Distrik Manokwari Barat, Manokwari Timur, Manokwari Utara, Manokwari Selatan, Tanah Rubuh, Warmare dan Prafi.
Nixon mengatakan, penyebaran virus ini juga sangat cepat dan belum ada vaksin sampai saat ini. Selain itu sistem pemeliharaan ternak masyarakat juga masih belum baik (tidak dikandangkan) juga mengakibatkan penyebaran virus ASF di Manokwari sangat cepat.
“Kami terus lakukan sosialisasi dan desinfektan ke kandang babi. Yang terpenting adalah sosialisasi, karena virus ini sangat mematikan. Berbeda dengan korona yang terjadi pada manusia yang ketika terpapar masih bisa sembuh,” jelasnya.
Virus ini kata Nixon, bisa bertahan di berbagai suhu dan tempat. Pada suhu dingin bahkan ketika dikubur (babi yang sudah mati) virus ini masih bisa bertahan. Menurutnya, daya tahan virus ini terhadap lingkungan apapun tersebut menyebabkan penyebaran sangan cepat.
Nixon mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Kemudian ada juga Surat Edaran Bupati Manokwari terkait pelarangan lalu lintas ternak babi dan produk olahannya.
“Virus ASF sangat mematikan. Babi jika terpapar virus ini maka 100 persen pasti akan mati,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menganjurkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi daging babi untuk sementara waktu. Hingga saat saat ini memang belum ditemukan virus ini pada manusia, hanya menyerang ternak babi.
“Virus ini hanya menyerang babi tidak menular pada manusia. Kita sarankan sebaiknya jangan dikonsumsi,” tandas Nixon. (PB19)
**Berita ini Telah Diterbitkan di harian Papua Barat News Edisi Selasa 4 Mei 2021