Kasus Covid-19 di Papua Meluas hingga 17 Daerah
JAYAPURA, papuabaratnews.co – Ditemukan satu kasus terbaru positif virus korona jenis baru atau Covid-19 di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, pada Sabtu (27/6/2020). Total sudah terdapat sebanyak 17 daerah zona merah Covid-19 di Papua.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, Silwanus Sumule di Jayapura, Sabtu pukul 18.30 WIT.
Silwanus mengatakan, pasien positif Covid-19 asal Lanny Jaya sementara menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena di Kabupaten Lanny Jaya.
Selain satu kasus positif di Lanny Jaya, lanjut Silwanus, juga terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura sebanyak delapan orang, Kabupaten Jayapura enam orang, Kabupaten Jayawijaya empat orang, Kabupaten Keerom tiga orang, Kabupaten Nabire dua orang dan Kabupaten Mimika dua orang.
“Hari ini terjadi penambahan lima kasus positif di daerah pegunungan tengah yakni Jayawijaya empat orang dah Lanny Jaya satu orang. Kami akan memberikan perhatian khusus ke kawasan tersebut karena minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan, ” paparnya.
Silwanus menuturkan, Pemda di Jayawijaya dan Lanny Jaya harus segera melacak warga yang telah kontak dengan lima pasien yang dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu ini. Upaya ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus terus meluas di dua kabupaten tersebut.
“Warga yang telah kontak dengan pasien harus segera menjalani tes cepat. Apabila reaktif, maka ia akan menjalani pemeriksaan sampel usap, ” tutur Silwanus.
Ia menambahkan, jumlah kumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Papua telah mencapai 1.645 orang dengan rincian, 800 orang dalam perawatan, 829 orang sembuh dan 16 orang meninggal dunia.
Sementara itu jumlah pasien dalam pengawasan pada Sabtu ini sebanyak 235 orang dan orang dalam pemantauan mencapai 3.313 warga.
Segera tes cepat
Ia pun berharap, pemerintah daerah di seluruh Papua yang memiliki angka ODP yang tinggi segera melaksanakan tes cepat. Misalnya Mimika sebanyak 1.695 orang, Kota Jayapura 862 orang, Tolikara 281 orang, Nabire 97 orang dan Puncak 91 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lanny Jaya Doly Kogoya mengatakan, pasien positif merupakan seorang perawat di rumah sakit setempat. Ia terjangkit Covid dalam kondisi sedang hamil.
“Sebenarnya ia telah mengajukan izin untuk melahirkan di Makassar. Saat menjalani tes cepat dan sampel usap di Wamena, teryata dia dinyatakan positif Covid-19. Kami telah memeriksa 19 orang yang kontak dengannya dan semuanya negatif Covid-19,” tutur Dolly.
Adapun 12 kabupaten yang dikategorikan zona kuning atau belum ditemukan pasien positif meliputi, Nduga, Tolikara, Puncak, Yahukimo, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Mamberamo Raya, Mappi dan Asmat.
Sementara 17 daerah dengan kategori zona merah atau telah ditemukan kasus pasien positif, meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, Mimika, Nabire, Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Merauke, Boven Digoel, Biak Numfor, Supiori, Waropen, Kepulauan Yapen dan Yalimo.
Telah ditutup
Pemerintah Kota Jayapura resmi menutup Pasar Youtefa pada Sabtu ini. Kebijakan ini diambil pasca 394 pedagang di pasar terbesar di Kota Jayapura itu dinyatakan reaktif Covid-19 dari tes cepat pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2020 lalu.
Sabtu pagi pukul 07.30 hingga pukul 10.00 WIT, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Jayapura sudah membersihkan sampah dan menyemprot cairan disinfektan di seluruh area Pasar Youtefa.
Wakil Wali Kota Jayapura Rustam Saru secara langsung memimpin upaya sterilisasi pasar yang ditempati 1.800 pedagang di lahan seluas 12 hektar persegi.
“Kami menutup Pasar Youtefa selama tiga hari ini. Tujuannya agar para pedagang bisa menempati tempat ini dengan yang lebih bersih dan bebas Covid-19,” tambahnya.
Rentan
Ia mengungkapkan, Pemkot Jayapura fokus untuk memeriksa para pedagang di seluruh pasar tradisional karena lokasi tersebut rentan terjadi penyebaran Covid-19.
Sebelumnya tim gugus tugas melaksanakan tes cepat bagi 212 pedagang di Pasar Ikan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, pada 9 Mei 2020 lalu. Hasilnya sebanyak 36 pedagang reaktif Covid-19. Dari pemeriksaan sampel usap, 10 pedagang dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, dari hasil tes cepat di Pasar Paldam, Distrik Jayapura Utara, pada 19 Juni 2020, sebanyak 61 dari 495 pedagang yang reaktif Covid-19. Sehari kemudian, dari tes cepat di Pasar Cigombong, Distrik Abepura, ditemukan sebanyak 4 dari 295 pedagang yang reaktif Covid-19.
“Kami akan terus melaksanakan tes cepat dan pemeriksaan sampel usap secara masif di daerah yang rawan terjadi penularan. Tujuannya untuk menekan angka reproduksi efektif Covid-19 di Kota Jayapura, ” tegas Rustam. (KOM)