Kemenkeu Telisik Laporan Harta Rafael Alun
JAKARTA – Kementerian Keuangan terus menyelisik laporan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II. Untuk melakukan pemeriksaan itu, Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan menyatakan lembaganya telah membentuk tiga tim.
Tim pertama bertugas memeriksa kekayaan Rafael di lapangan. Tim kedua dibentuk untuk menelusuri kekayaan Rafael yang belum dilaporkan. Adapun tim ketiga akan menginvestigasi dan mendalami dugaan penyelewengan atau fraud. “Kami membuat tim ini untuk mempercepat proses dan agar lebih berfokus pada isunya,” ujar Awan dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (1/3/2023).
Tim ini nantinya berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas harta Rafael yang belum dilaporkan. Tim tersebut juga terus berkomunikasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mendalami informasi mengenai transaksi keuangan yang mencurigakan.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, tim Inspektorat Jenderal dan KPK akan mendalami lebih lanjut harta-harta yang dilaporkan di LHKPN, dugaan harta yang belum dilaporkan, hingga kecocokan profil dengan surat pemberitahuan tahunan pajaknya. “Kami juga mendalami pengakuan atas harta lainnya berupa properti, kendaraan, dan tas mewah.”
Karena pemeriksaan itu masih berjalan, Kementerian Keuangan menolak pengajuan pengunduran diri Rafael sebagai pegawai negeri. Jumat pekan lalu, Rafael, lewat surat terbuka, menyatakan mengundurkan diri sebagai pegawai negeri per 24 Februari 2023.
Kementerian Keuangan, kata Suahasil, baru menerima surat pengunduran diri Rafael pada 27 Februari lalu. Ia menuturkan pengunduran diri tersebut tidak bisa diterima berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 serta Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 Tahun 2000. “Pegawai yang sedang dalam pemeriksaan tidak dapat mengundurkan diri. Karena itu, pengajuan pengunduran diri Saudara RAT ditolak,” ujarnya. (TEM)
