Komitmen untuk Mendukung Pemilu 2024
JAKARTA – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan pertemuan antara ketua umum partainya, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menghasilkan kesepakatan politik. Salah satu kesepakatan politik itu adalah mendukung Pemilu 2024 tetap berlangsung dengan sistem proporsional terbuka.
“Kami punya pandangan yang sama dan mendukung sistem proporsional terbuka. Dukungan itu menjadi komitmen bersama,” kata Dasco, Selasa, 7 Maret 2023.
Surya Paloh menemui Prabowo di kediaman pribadi Menteri Pertahanan itu di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad lalu. Kunjungan Paloh ini merupakan balasan dari kunjungan Prabowo ke kantor DPP NasDem di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, pada 1 Juni 2022.
Selain menyepakati mendukung sistem proporsional terbuka, kedua partai yang berbeda koalisi ini berkomitmen terus membangun komunikasi politik. Mereka menyatakan saling menghargai atas pilihan dukungan calon presiden dalam pemilu mendatang. Gerindra sudah memutuskan mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Sedangkan NasDem menunjuk Anies Rasyid Baswedan, bekas Gubernur DKI Jakarta.
Gerindra juga berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Adapun NasDem tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. Koalisi Perubahan ini sudah bersepakat mengusung Anies sebagai capres dan tersisa menentukan calon wakil presiden. “Koalisi ini, meski berbeda pilihan, tetap menjalin komunikasi yang baik,” kata Dasco.
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, mengatakan dalam pertemuan itu, Paloh dan Prabowo berkomitmen saling menghargai perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024. Perbedaan dukungan tersebut jangan sampai menjadi alasan untuk saling dibenturkan.
“Kami tidak ingin benturan pemilu mendatang seperti 2019. Pertemuan elite politik penting untuk menurunkan tensi yang ada di bawah,” kata Ali.
Menurut Ali, jika komunikasi politik antar-elite tidak dibangun dari sekarang, suasana Pemilu 2024 bisa sepanas Pemilu 2019. Ia menilai pertemuan antarketua partai dapat menumbuhkan kesadaran bahwa menang atau kalah dalam persaingan politik merupakan hal yang biasa. “Kalau tidak saling terbangun dari awal, nanti yang ada perasaan saling mengkhianati antara yang satu dan yang lain. Komunikasi yang baik akan mengurangi ketegangan.” ujar Ali. (TEM)