Mansel Akan Siapkan Petugas Vaksinator Lokal
MANSEL, papuabaratnews.co – Pemerintah tengah menyiapkan program vaksinasi Covid-19. Saat ini, pemerintah memfinalisasi pemetaan daerah yang nantinya menjadi prioritas vaksinasi. Terkait hal itu, daerah diberi instruksi untuk segera melengkapi infrastruktur pendukung, termasuk sumber daya manusia (SDM).
Sekretaris Daerah Manokwari Selatan, Hengky Tewu mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan tenaga kesehatan lokal untuk disiapkan menjadi petugas vaksinator.
“Untuk tahap pertama ini, sampai dengan distribusi ditanggung pemerintah pusat. Daerah hanya menyiapkan infrastruktur baik SDM dan sosialisasi. Untuk tenaga vaksinator sendiri, biasanya kita pakai jalur Puskesmas. Jadi nanti masyarakat bisa ke puskesmas,” katanya di Ransiki, Selasa (1/12/2020).
Tewu menyebutkan, guna melaksanakan pelatihan bagi calon tenaga vaksinator, pihaknya masih menunggu modul dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Kita sudah diminta untuk menyiapkan pelatihan, tapikan kita harus tunggu modul. Menkes sudah kasih info, yang mereka perkuat di awal ini bagian kesehatan pelabuhan,” ujarnya.
Dia menerangkan, nantinya ada beberapa kelompok prioritas yang terlebih dahulu akan diberikan vaksin.
“Yang pertama tentu saja petugas kesehatan. Kemudian orang-orang yang dalam aktivitasnya sulit menerapkan jaga jarak misalnya TNI, Polri dan Satpol PP. Lalu orang-orang yang punya homorbit. Itu yang jadi prioritas. Itu untuk vaksin yang gratis ya, jadi semu ditanggung negara. Tapi kalau bagi masyarakat yang mampu, sebaiknya vaksin yang skema mandiri. Karena yang ditanggung pemerintah ini pasti bertahap, tidak sekaligus,” ungkapnya.
Lanjut dia, seperti kasus pemberian vaksin sebelum-sebelumnya, penolakan masyarakat diprediksi masih akan terjadi pada pemberian vaksin Covid-19 ini.
Mantan Kadis Kesehatan Mansel itu menjelaskan, adanya efek samping dari pemberian vaksin ini. Untuk itu, dia berharap, ada kesadaran dari masyarakat bahwa pemberian vaksin ini merupakan langkah positif dari pemerintah, untuk mencegah penularan Covid-19.
“Pasti ada penolakan dari beberapa ya. Seperti juga pemberian vaksin contohnya polio, tetap ada juga yang menolak. Itu jadi tantangan kami. Apalagi efek samping dari vaksin ini kan badan jadi agak demam. Takutnya mereka marah. Padahal memang efek samping itu yang baik. Artinya, sistem imun dalam tubuh sedang bekerja,” terangnya. (PB24)
**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 2 Desember 2020