Berita Utama

Masih Perlu Kajian Mendalam

JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengatakan bahwa TNI setuju atas usul pembentukan angkatan siber. Namun dia sependapat bahwa usul itu memerlukan kajian ilmiah, seperti mengenai struktur organisasi dan kelembagaan di TNI serta rekrutmen dan jenjang kariernya.

“Tugas, pokok, dan fungsi angkatan siber juga perlu dikaji. Karena saat ini ada BSSN, Satuan Siber TNI, kemudian di masing-masing matra juga memiliki organisasi serupa,” kata Julius.

Menurut Julius, masing-masing matra telah memiliki satuan siber. TNI Angkatan Darat, misalnya, dilengkapi Pusat Sandi dan Siber. Ada pula Satuan Siber TNI Angkatan Laut serta Satuan Siber Dinas Pengamanan dan Sandi TNI Angkatan Udara.

Adapun anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, yang membidangi pertahanan dan keamanan, Christina Aryani, menilai ide pembentukan angkatan siber di tubuh TNI perlu dikaji secara ilmiah dan komprehensif.

Hal yang patut menjadi pertimbangan, dia mencontohkan, adalah struktur organisasi dan kelembagaan, pola rekrutmen, sumber daya manusia, jenjang karier, serta daya dukung anggaran.

“Katakan saja anggaran, kita tahu bahwa BSSN saja daya dukung anggarannya masih sangat minim. Nah, kalau ada angkatan baru TNI untuk siber, bagaimana dukungan anggarannya nanti? Intinya, sebagai ide oke dan menarik dan bisa jadi relevan. Tinggal dikaji saja secara ilmiah,” kata politikus Partai Golkar ini. (TEM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: