Berita UtamaPOLITIK & HUKUM

Pasca Pemalangan di Marampa, Masyarakat Diminta Jaga Kamtibmas Manokwari

Ada yang bilang karena divaksin dan bermacam-macam. Itu tidak benar,” kata Kapolres Manokwari AKBP Dadang Kurniawan.

 

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Insiden pemalang jalan yang dilakukan sekelompok warga di daerah Sowi Marampa, pada Selasa sore (20/7/2021), akhirnya berhasil ditangani.

Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan, masyarakat harus mampu menjaga situasi keamanan dan ketertiban Kota Manokwari di tengah masa pandemi Covid-19 dengan tidak bertindak anarkis.

“Masyarakat harus menahan diri, apalagi ini masih pandemi,” kata Bupati.

Insiden pemalang jalan tersebut buntut dari ketidakpuasan keluarga setelah melihat kondisi ND yang kesulitan bicara usai diamankan oleh aparat kepolisian ke Pos Polisi di daerah Marampa. ND ditahan lantaran dipengaruhi minum keras.

Menurut Bupati Hermus, peristiwa itu perlu menjadi pembelajaran untuk masyarakat maupun aparat penegak hukum. Sehingga, ke depannya lebih antisipasi agar tidak menimbulkan bentrok.

“Secara persuasif bisa menangani atau melayani masyarakat dengan baik, apalagi masyarakat inikan pemikiran tidak sama,” jelas Hermus.

Untuk memastikan kondisi kesehatan ND, maka akan dilakukan pemeriksaan secara medis. Setelah itu, proses penyelesaian segera dilakukan.

“Besok pagi (Hari ini, red) dilanjutkan pemeriksaan dan perawatan supaya yang bersangkutan (ND, red) bisa pulih,” tutur Bupati.

Sementara itu, Kepala Polres Manokwari AKBP Dadang Kurniawan menuturkan, insiden pemalang jalan dipicu oleh misinformasi yang diperoleh masyarakat terutama pihak keluarga dari ND.

“Ada yang bilang karena divaksin dan bermacam-macam. Itu tidak benar,” ucap Kapolres.

ND, kata dia, diamankan oleh petugas kepolisian setelah ada laporan masyarakat terkait gangguan keamanan. Dalam proses pemeriksaan, ND tampak normal. Namun, selang beberapa menit ND kerap bersembunyi di balik kendaraan bekas kecelakaan lalu-lintas yang diparkir di samping Pos Polisi Marampa.

“Waktu pemeriksaan sehat, tapi dia (ND, red) selalu ke kendaraan lakalantas di samping. Bersembunyi di situ,” ujar Dadang.

Proses penyelesaian akan dilanjutkan sembari menunggu kondisi ND benar-benar pulih. Jika nanti ditemukan ada kelalaian petugas kepolisian yang menyebabkan kondisi psikologi ND terganggu, maka tindakan tegas diberlakukan.

“Tetap sesuai prosedur diperiksa, anggota siapa yang mengamankan dan sebagainya,” tutur Kapolres.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi dan mengambil kesimpulan sendiri atas peristiwa tersebut, kemudian mengkaitkan dengan upaya vaksinasi massal yang sedang digalakkan pemerintah.

“Ada yang bilang karena divaksin, disetrum, direndam, macam-macam. Intinya jangan dengar berita yang diragukan kebenarannya,” ujarnya.

Pantauan awak media di lapangan, pemalang jalan dilakukan sekelompok warga kurang lebih selama empat jam yang dimulai sekitar pukul 18.00 WIT. Setelah aparat gabung TNI dan Polri tiba di lokasi kejadian dan bernegosiasi, akhirnya palang dibuka.

Warga yang tak puas berbondong-bondong menuju Pos Polisi Marampa untuk meminta pertanggungjawaban aparat karena psikologi ND terganggu.

Selain Kapolres, Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa dan Kasat Reskrim Polres Manokwari Iptu Arifal Utama juga turut berupaya meredam emosi warga.

Sekitar pukul 21.47 WIT, ND diperiksa oleh tim medis. Hasilnya, kondisi ND dinyatakan normal dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik.

Warga dan keluarga korban tak puas dengan penjelasan tim medis dan tetap meminta polisi bertanggungjawab.

Selang beberapa menit, Bupati Manokwari Hermus Indou tiba dilokasi dan berhasil menenangkan warga dan keluarga ND. (PB15)

 

**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 21 Juli 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.