Memilih Mahfud Jadi Cawapres
JAKARTA – Ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo menggelar rapat terbatas di kediaman Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Jalan Teuku Umar Nomor 29, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa sore (17/10/2023).
Mereka membahas nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar—calon presiden yang diusung koalisi PDIP, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah Megawati, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Perindo Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang. Beberapa elite keempat partai itu juga berada di kediaman Megawati, kemarin.
Seorang politikus PDIP mengatakan bahwa keempat partai ini mematangkan nama kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo. Nama itu di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno; serta mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Lalu ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dua nama terakhir ini terdepak lebih dulu karena beberapa pertimbangan. Ridwan merupakan pengurus Partai Golkar, yang sudah bergabung ke Koalisi Indonesia Maju—gabungan Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Golkar, Partai Demokrat, Partai Gelora, dan Partai Bulan Bintang. Koalisi Indonesia Maju mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Adapun Khofifah lebih memilih untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur, tahun depan.
“Yang dipilih adalah Pak Mahfud,” kata politikus PDIP ini, Selasa (17/10/2023).
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy membenarkan soal adanya rapat para ketua umum partai pengusung Ganjar, kemarin sore. Namun Rommy—panggilan Romahurmuziy—tak bersedia menyebutkan nama calon wakil presiden yang dipilih koalisi keempat partai itu. Ia hanya memastikan partai koalisi akan mengumumkan nama calon wakil presiden Ganjar itu di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, Rabu pagi ini.
Rommy juga memberi kisi-kisi figur calon wakil presiden yang akan diumumkan tersebut. Yaitu figur religius yang integritasnya sebagai pejabat publik sudah terentang lintas dekade; berpengalaman di seluruh kamar trias politika, yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif; serta memiliki rekam jejak yang bersih.
Kriteria yang dibeberkan Rommy itu identik dengan Mahfud. Mahfud pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Mahkamah Konstitusi, Menteri Pertahanan, serta Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Saat ini Mahfud menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
“PPP telah berusaha memberikan yang terbaik dengan mengajukan putra terbaik bangsa yang kami nilai kompeten dan sangat dibutuhkan kualifikasinya untuk mendampingi Mas Ganjar,” kata Rommy.
Ketua DPP PDIP Eriko Sutarduga, yang dimintai konfirmasi, belum bersedia menyebutkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya. Tapi ia memastikan bahwa PDIP akan mengumumkan nama calon wakil presiden, hari ini. “Besok (hari ini) akan menjadi hari yang krusial dalam menyikapi situasi politik saat ini,” kata Eriko.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga mengatakan bahwa Megawati akan mengumumkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya, hari ini.
“Ibu Megawati Soekarnoputri menugaskan DPP PDI Perjuangan berkoordinasi dengan TPN GP (Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo Presiden), sehingga besok, Rabu, 18 Oktober 2023, pada pukul 10.00 akan diumumkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto di kediaman Megawati, Selasa kemarin.
Hasto juga masih enggan membeberkan nama calon wakil presiden yang dipilih partainya.
Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Ramdani, yang dimintai konfirmasi, juga memastikan rencana pengumuman nama calon wakil presiden Ganjar tersebut. Ia juga enggan menyebut nama calon wakil presiden hasil rapat para ketua umum partai koalisi. Benny hanya menyebut inisial M sebagai calon wakil presiden Ganjar. “Siapa inisial M yang akan diumumkan, itu kewenangan ketua umum (partai politik) untuk menyampaikannya besok (hari ini),” kata Benny.
Ketua DPP PPP Syaifullah Thamliha, mengakui bahwa partai koalisi sudah membahas nama calon wakil presiden Ganjar. Ia juga membenarkan bahwa ketua umum partai koalisi memang mempertimbangkan Mahfud dan Khofifah sebagai calon wakil presiden Ganjar dalam pemilihan presiden 2024.
“Kami masih menunggu keputusan para ketua umum (partai koalisi) antara Khofifah atau Mahfud,” kata Thamliha.
Meski begitu, Thamliha berpendapat bahwa Ganjar membutuhkan figur calon wakil presiden yang mempunyai basis massa dari kalangan nahdliyin—sebutan warga Nahdlatul Ulama. Baik Mahfud maupun Khofifah dianggap bisa mewakili kalangan NU, yang mempunyai basis kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Basis suara dari pemilih nahdliyin menjadi pertimbangan konkret karena jumlah suaranya mencapai 80 juta,” kata dia.
Keputusan memilih Mahfud tersebut diperkuat dengan beredarnya foto Megawati dan Mahfud di kediaman putri Presiden Sukarno tersebut, kemarin malam. Dalam gambar itu, Megawati dan Mahfud berdiri berdekatan sambil tersenyum di ruang tengah rumah. Di belakangnya terdapat gambar Presiden Sukarno.
Politikus PDIP, Deddy Sitorus, membenarkan soal foto tersebut. Ia pun memastikan lokasi pengambilan gambar berada di kediaman Megawati. Tapi Deddy tak mengetahui waktu pengambilan gambar Megawati dan Mahfud tersebut. “Itu di rumah Bu Mega. Kapan dan dalam rangka apa, saya tidak tahu,” kata Deddy, Selasa, 17 Oktober 2023.
Seorang politikus PDIP lainnya menyebutkan bahwa foto itu diambil saat Mahfud bertandang ke rumah Megawati, kemarin malam. Sejak namanya dipilih, Mahfud disebut-sebut langsung berkunjung ke para ketua umum partai koalisi pengusung Ganjar. Selain ke kediaman Megawati, Mahfud bertandang ke kediaman Oesman Sapta Odang, kemarin malam.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan bahwa Mahfud yang paling berpeluang dipilih di antara beberapa nama kandidat calon wakil presiden Ganjar lainnya. “Mahfud punya identitas hijau atau religius, sekaligus mampu memecah konsentrasi pemilih Nahdlatul Ulama yang sebagian sudah ke arah Muhaimin Iskandar,” kata Dedi.
Menurut Dedi Kurnia, Mahfud mampu mendulang suara di kalangan Nahdliyin, sekaligus dapat menghadapi Prabowo Subianto yang ada kemungkinan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo.
“Figur Mahfud bisa menjadi antitesis untuk melawan Prabowo. Apalagi ia bisa melawan dari sisi religiositas untuk berhadapan dengan Prabowo-Gibran yang sama sekali tidak memilikinya,” kata Dedi Kurnia. (TEM)