Berita Utama

Nakes di Mansel Mulai Disuntik Imunisasi Dosis Ketiga

RANSIKI, papuabaratnews.co – Tenaga kesehatan (Nakes) yang berada di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), sudah mulai disuntik imunisasi Covid-19 Moderna untuk dosis ke tiga yang pelaksanaannya dilakukan di pendopo kantor Bupati Mansel, Ransiki, Rabu (25/8/2021).

Penyuntikan imunisasi dosis ke tiga bagi tenaga kesehatan diawali oleh Sekda Mansel Hengky Tewu yang juga merupakan seorang dokter yang rutin mensosialisasikan manfaat imunisasi Covid-19 di daerah tersebut.

Usai diimunisasi, kepada sejumlah wartawan Tewu menerangkan, ada sebanyak 109 nakes di Mansel yang akan menerima imunisasi tahap ketiga ini.

“109 ya, karena Nakes yang lain belum lengkap (imunisasi tahap dua). Syarat untuk moderna ini, sudah lengkap suntik dua kali, kemudian jaraknya dengan pemberian booster itu tiga bulan,” tuturnya.

Disinggung terkait peluang imunisasi tahap tiga bagi kategori kelompok di luar nakes, Tewu menjelaskan, hal tersebut belum akan terjadi dalam waktu dekat ini.

“Mungkin nanti tapi masih lama. Karena yang harus dijangkau duluh yang belum diimunisasi sama sekali. Karena tidak adil juga orang lain belum kebagian terus kita sudah dapat tiga kali. Masih banyak masyarakat yang belum kebagian. Kalau orang lain sudah ambil tiga kali nanti timpang,” ujarnya.

Untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Mansel khususnya untuk para abdi negara, Pemda Mansel sedang merumuskan beberapa strategi yang mungkin saja diambil. Salah satu opsi yang sedang dibicarakan, adalah pemotongan sepuluh persen TTP bagi yang baru diimunisasi tahap pertama, dan 50 persen bagi yang belum sama sekali.

“Itu baru materi diskusi di tempat imunisasi untuk mendorong Nakes. Belum jadi kebijakan. Kami memperkirakan apa saja yang harus dibuat. Itu juga sudah pernah ada diskusi dengan Pak Bupati, cuma belum dilakukan sekarang. Misalnya juga, pedagang yang berjualan tidak diimunisasi padahal dia masuk kategori wajib, maka kami mungkin akan bilang yang bersangkutan hanya boleh berjualan online,” papar dia.

“Intinya kita ada masalah dengan cakupan yang masih rendah. Kalau cakupan itu datang dari pemerintah yang belum optimal, kita akan perbaiki dari sisi kita. Kalau kita sudah optimal, tapi dari masyarakat umum tidak bersedia divaksin, mungkin baru akan ada upaya-upaya yang setengah memaksa,” tandasnya. (PB24)

 

Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat NEws Edisi Kamis 26 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.