Berita UtamaEKONOMIInforial

Nilai Ekspor Papua Barat Turun 13,83 Persen

  • Tiongkok tujuan primadona

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Nilai ekspor Provinsi Papua Barat pada Mei 2021 hanya 140,13 juta dolar AS atau mengalami penurunan 13,83 persen (month to month/mtm) jika dibandingkan dengan periode April 2021 yang mencapai 162,63 juta dolar AS.

Secara tahunan, nilai ekspor juga turun 17,33 persen (yoy) bila dibandingkan ekspor pada Mei 2020 yakni 169,52 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Maritje Pattiwaellapia mengatakan, nilai ekspor sangat bergantung pada permintaan dari negara-negara tujuan ekspor Papua Barat. Kinerja ekspor sejak Januari sampai Mei 2021 sangat fulkuatif. Penurunan paling tajam terjadi pada periode Februari 2021 sebanyak 36,62 persen (mtm) dengan nilai ekspor hanya 138,82 juta dolar AS.

“Perkembangan dari bulan ke bulan ini fluktuasi, memang ekspor ini bergantung dari negara-negara tujuan ekspor,” kata Maritje dalam konferensi pers virtual, Kamis pekan lalu (1/7/2021).

Dia menjelaskan, ekspor Papua Barat masih didominasi oleh sektor minyak dan gas (migas) dibanding sektor non migas. Untuk periode Mei 2021, kontribusi sektor migas mencapai 97,71 persen terhadap total ekspor dengan nilai 136,93 juta dolar AS lebih rendah dibandingkan periode April 2021 yang mencapai 154,17 juta dolar AS.

Sementara non migas hanya menyumbang 2,29 persen terhadap total ekspor Papua Barat. Realisasi ekspor non migas hanya 3,20 juta dolar AS lebih rendah dari periode April 2021 yang mencapai 8,45 juta dolar AS. “Baik migas maupun non migas ini mengalami penurunan ya. Migasnya -11,18 persen (mtm) dan -16,55 persen (yoy). Sementara non migas -62,10 persen (mtm) dan -40,93 persen (yoy),” jelas Maritje.

Ia menerangkan, golongan barang yang diekspor dari Papua Barat ke sejumlah negara didominasi oleh golongan bahan bakar mineral atau sekitar 97,71 persen dari total ekspor. Disusul golongan garam, belerang dan kapur 1,05 persen, golongan ikan dan udang 0,68 persen, golongan perhiasan 0,42 persen, daging dan ikan olahan 0,10 persen, dan barang dari kayu 0,04 persen. “Semua mengalami penurunan kecuali golongan garam, belerang dan kapur jika dibandingkan dengan kondisi Bulan April 2021,” jelas Maritje.

 

Tiongkok masih primadona

Tiongkok masih menjadi negara primadona tujuan ekspor terbesar Papua Barat. Pada Mei 2021, ekspor ke Tiongkok mencapai 97,71 persen dengan nilai 136,93 juta dolar AS. “Untuk ekspor bahan bakar mineral,” ujar Maritje Pattiwaellapia.

Negara tujuan ekspor terbesar Papua Barat selain Tiongkok adalah Taiwan sebanyak 1,47 juta dolar AS, Hongkong 0,59 juta dolar AS dan Singapura 0,39 juta dolar AS. Kontribusi dari tiga negara ini terhadap total ekspor Papua Barat periode Mei 2021 sekitar 1,75 persen. “Kalau ekspor ke Taiwan itu golongan barang garam, belerang dan kapur. Sementara ke Hongkong adalah perhiasan,” jelas mantan Kepala BPS Provinsi NTT ini.

 

Kontribusi dari Bintuni

Kontribusi ekspor Provinsi Papua Barat dari Pelabuhan Teluk Bintuni mencapai 97,71 persen, sedangkan Pelabuhan Manokwari hanya 1,05 persen.

Dengan demikian, ekspor melalui wilayah Provinsi Papua Barat selama Mei 2021 mencapai 98,76 persen atau senilai 138,41 juta dolar AS.

Sisanya, ekspor dilakukan melalui pelabuhan di luar Papua Barat sebanyak 1,73 juta dolar AS atau 1,24 persen dari total ekspor.

Seperti, Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 0,80 juta dolar AS, Pelabuhan Tanjung Perak 0,72 juta dolar AS, Bandara Hasanuddin 0,18 juta dolar AS dan Pelabuhan Tanjung Priok 0,02 juta dolar AS. (PB15)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.