Orang dari Luar Manokwari Dites Antigen di Pintu Masuk
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat memasifkan tes cepat antigen bagi orang yang datang melalui bandara dan pelabuhan di wilayah Papua Barat, khususnya di Manokwari.
Tes cepat itu dilakukan untuk menekan adanya kasus baru setelah libur Lebaran. Sebab, sejumlah warga ada yang pulang ke kampung halaman sebelum masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Untuk itu, tes tersebut menyasar warga Manokwari dari luar daerah dan warga pendatang yang akan menetap di Manokwari.
Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat Derek Ampnir mengatakan, pengawasan terhadap orang yang datang melalui bandara dan pelabuhan akan berlangsung selama 14 hari. Saat ini, proses tersebut sudah dijalankan tiga hari terhitung sejak Selasa (18/5/2021) pasca berakhirnya masa peniadaan mudik lebaran 1 Syawal 1442 Hijriah.
“Jadi masih tersisa sebelas hari ke depan. Pengawasan kita perketat demi mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah ini pasca arus balik,” kata Derek Ampnir kepada awak media di Manokwari, Kamis (20/5/2021).
Dia mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan kejadian adanya penumpang terkonfirmasi positif atau reaktif tes cepat antigen, yang disertakan dalam penerbangan menggunakan maskapai Batik Air dari Sorong ke Manokwari, Selasa (18/5/2021). Hal tersebut menunjukkan petugas tidak selektif dalam mengijinkan penumpang untuk melakukan perjalanan.
“Ini kan kecolongan. Jadi saya minta konsentrasi dari semua operator armada angkutan udara, laut dan darat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan. Harus dipastikan penumpang dalam kondisi sehat. Jangan dia pindahkan penyakit ke daerah lain,” kata dia.
Menurut Ampnir, Covid-19 merupakan salah satu penyakit pandemi yang sifatnya mobile karena mengikuti pergerakan manusia. Oleh karena itu, petugas di setiap titik keberangkatan penumpang harus bisa memperhatikan hal tersebut secara serius.
“Jadi kalau sampai ada kejadian seperti itu, maka petugas karantina di titik keberangkatannya perlu dipertanyakan,” ungkapnya.
Dia menuturkan, dalam waktu satu hari ke depan pigaknya akan melakukan rapat koordinasi guna membicarakan pengetatan pengawasan terhadap para calon penumpang di setiap titik awal keberangkatan. Hal itu penting dilakukan agar segala kejadian atau informasi apapun yang didapatkan di setiap daerah terkait penumpang arus balik, bisa dikoordinasikan dengan Satgas Provinsi Papua Barat.
“Jangan kerja seenaknya. Kerja harus di bawah kendali Satgas,” tegas Ampnir.
Dikonfirmasi soal pelayanan rapid tes antigen di Bandara Rendani bagi penumpang arus balik yang datang dari luar Manokwari, Ampnir mengungkapkan akan terus dilanjutkan sampai dengan 14 hari sesuai dengan instrusi awal.
“Jadi tidak berhenti hari ini. Saya akan perintahkan supaya terus dijalankan,” imbuhnya.
Dia menegaskan, layanan rapid tes antigen yang dijalankan bagi penumpang yang masuk ke Manokwari tidak dipungut biaya apapun. Karena hal tersebut sudah menjadi tangguh jawab Satgas dalam melindungi kota Manokwari sebagai ibu kota Provinsi dimana menjadi pusat segala kegiatan administrasi di Papua Barat.
“Tidak dipungut biaya, gratis. Kecuali yang mau berangkat maka harus urus di swasta dan membayar sendiri,” pungkasnya. (PB25)
**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 21 Mei 2021