Panas-Dingin Calon Wapres Prabowo
JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba-tiba menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman presiden ke-6 Indonesia itu, Kompleks Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023) lalu. Prabowo ke sana diduga atas undangan SBY.
Sumber terpercaya di lingkaran Partai Gerindra menyebutkan SBY ditemani sejumlah elite Partai Demokrat saat menerima kedatangan Prabowo. SBY di antaranya ditemani Ketua Umum Partai Demokrat yang juga putranya, Agus Harimurti Yudhoyono; Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief.
Prabowo dan rombongan disebut-sebut tiba di Cikeas persis setelah salat asar pada Selasa lalu. Sumber itu mengatakan di sana Prabowo dan Yudhoyono membicarakan putusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu.
Putusan itu sangat penting bagi Prabowo, yang sejak awal berencana menggandeng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. Prabowo merupakan calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju—koalisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, dan Partai Gelora.
Dengan putusan Mahkamah Konstitusi itu, Gibran akhirnya memenuhi syarat menjadi calon wakil presiden. Sebelum putusan itu, Gibran yang berusia 36 tahun tak memenuhi syarat sebagai calon wakil presiden. Sebab, Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengatur batas usia calon presiden dan wakil presiden minimal 40 tahun. Tapi Mahkamah Konstitusi dalam amar putusannya menambahkan klausa “atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah”.
“Dari informasi yang kami peroleh, dalam pertemuan itu, Pak SBY mengusulkan Khofifah sebagai calon wakil presiden dan menyampaikan pendapat soal Gibran,” kata politikus Partai Gerindra ini, Rabu (18/10/2023).
Khofifah yang dimaksudkan adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sumber itu mengatakan SBY mengusulkan Khofifah karena tingkat elektabilitasnya berdasarkan hasil survei berada di atas Gibran. Dengan demikian, peluang Prabowo memenangi pemilihan presiden lebih terbuka jika berpasangan dengan Khofifah dibanding Gibran.
Namun, kata sumber itu, Prabowo menjawab diplomatis permintaan SBY tersebut. “Prabowo menjawab bahwa saran itu akan dibicarakan lebih dulu dengan pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju,” ujarnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan ihwal pertemuan Prabowo dan SBY di Cikeas, Selasa lalu. Namun Herzaky menampik anggapan bahwa SBY meminta Prabowo menemuinya di Cikeas.
Menurut Herzaky, justru Prabowo-lah yang meminta izin agar dapat hadir ke kediaman SBY untuk bersilaturahmi dan berbincang mengenai langkah politik ke depan. “Memang Pak Prabowo minta masukan untuk ambil keputusan akhir nanti. Tapi tidak ada Pak SBY sarankan untuk pilih Khofifah,” katanya.
Sebelumnya, Agus Yudhoyono juga mengakui kedatangan Prabowo ke Cikeas. “Saya juga ada di situ dan berada di ruangan itu,” ujarnya saat mengikuti syukuran ulang tahun Prabowo ke-72 di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan—kediaman Prabowo—pada Selasa malam lalu. “Pertemuannya sangat baik. Sebuah pertemuan silaturahmi dua tokoh.”
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman mengakui SBY dan partainya memang pernah menyarankan Prabowo memilih Khofifah sebagai calon wakil presiden. “Tapi saya tidak tahu bahwa pertemuan kemarin membahas itu,” ucapnya.
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan partainya memang condong kepada Khofifah dibanding tiga nama kandidat calon wakil presiden pendamping Prabowo lainnya. Ketiga nama itu adalah Gibran Rakabuming Raka, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menurut Herman, sebagai Gubernur Jawa Timur dan aktivis nahdliyin—sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama—Khofifah memiliki kriteria yang memadai untuk membantu Prabowo mendapatkan ceruk pemilih. “Kemampuan, kredibilitas, kapasitas, dan integritasnya memadai,” ujarnya.
Meski begitu, kata Herman, Demokrat tetap menyerahkan keputusan akhir kepada Prabowo untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pemilihan Umum 2024. “Ini komitmen Partai Demokrat,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo akan segera mengumumkan nama calon wakil presiden yang dipilih setelah pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju merampungkan rapat terakhir nanti. “Mudah-mudahan dua jam setelah rapat sudah diumumkan,” ucapnya.
Namun Muzani tidak menyebutkan kapan rapat terakhir pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju akan diselenggarakan. Ia mengatakan pertemuan akan digelar setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tiba di Tanah Air. Saat ini Zulkifli dan Erick tengah mendampingi Presiden Joko Widodo di Cina, lalu berlanjut ke Arab Saudi. Ketiganya akan tiba di Jakarta pada Sabtu mendatang.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan ada kemungkinan rapat terakhir pimpinan partai dilakukan pada Jumat atau Sabtu pekan ini. “Setelah Pak Zulhas tiba di Jakarta,” katanya.
Seorang pengurus Partai Gerindra menyatakan Prabowo berencana menemui Jokowi lebih dulu sebelum menggelar pertemuan dengan para ketua partai di Koalisi Indonesia Maju. Prabowo akan berkonsultasi dengan Jokowi mengenai sejumlah nama bakal calon wakil presiden, termasuk soal Gibran. (TEM)