Papua Barat Perketat Prokes Penumpang di Bandara
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat terus berusaha agar dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperketat pengawasan terhadap protokol kesehatan (Prokes) di Bandar Udara (Bandara) maupun pelabuhan laut.
Sejak Sabtu (3/7/2021), pengawasan prokes sudah dilakukan di Bandara Rendani Manokwari dan dipantau langsung oleh Kepala Polda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan.
Selain pengawasan prokes, setiap penumpang yang datang dilakukan pengecekan rapid antigen guna memastikan kondisi penumpang benar-benar bebas dari virus tersebut.
“Ini bukti keseriusan dan konsisten kita (Polda, red) dalam upaya penanganan Covid-19 di Papua Barat,” tegas Kapolda kepada awak media.
Institusi Polri, sambung dia, sepenuhnya akan memberikan dukungan kepada pemerintah pusat maupun daerah dalam mengoptimalkan upaya pengendalian serta pencegahan penyebaran virus korona. Dengan demikian, aktivitas masyarakat di ruang publik terkhusus di pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan dimonitoring secara ketat.
“Tentu Polri dalam melaksanakan monitoring ke lapangan tidak sendirian, namun menggandeng stakeholder serta instansi terkait,” ucap Tornagogo.
Namun, ia menduga varian baru virus korona sudah masuk ke Papua Barat. Hal ini terindikasi dari peningkatan kasus yang signifikan beberapa pekan terakhir, padahal upaya pencegahan sudah dilakukan selama satu tahun lebih.
“Tidak menutup kemungkinan varian Delta sudah masuk ke Papua Barat,” jelas dia.
Ke depannya, masyarakat di Provinsi Papua Barat diimbau agar tetap mempertahankan disiplin prokes yakni memakai masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan dan selalu menjaga jarak antara satu sama lain serta menghindari kerumunan.
Pembatasan aktivitas masyarakat dan disiplin prokes ini, tidak hanya di kawasan perkotaan melainkan hingga ke perdesaan.
“Mari kita sama-sama mendukung program pemerintah dengan tetap disiplin diri dalam mematuhi prokes,” ucap dia.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan menerangkan bahwa, pengambilan rapid antigen di Bandara Rendani merupakan upaya penyaringan terhadap setiap pelaku perjalanan yang hendak masuk ke Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat.
“Dilaksanakan sesuai rekomendasi rapat. Jadi semua pelaku perjalanan yang keluar masuk Manokwari atau Papua Barat diperketat,” ujar Otto.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Sariman menerangkan, dari hasil pelaksanaan rapid antigen di Bandara Rendani terhadap penumpang yang baru tiba dari Jakarta, Makassar dan Sorong, ada 13 orang yang reaktif. Mereka nantinya akan dilakukan tes PCR oleh gugus tugas untuk memastikan kondisi kesehatan. “Semua penumpang yang tiba kita periksa,” jelas Kabid Dokkes.
Sebelumnya, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing dan Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan, telah melakukan peninjauan langsung ke sejumlah fasilitas publik guna mengoptimalkan pengetatan prokes. Peninjauan ini difokuskan pada bandara dan pelabuhan, pada Selasa pekan lalu (29/6/2021).
Otto mengaku bahwa, pengecekan untuk mempersiapkan pengetatan prokes ini dikarenakan adanya peningkatan kasus yang signifikan dalam dua pekan terakhir.
“Diduga karena banyak riwayat perjalanan, dimana pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain,” ujar Otto.
Gubernur Dominggus Mandacan telah menginstruksikan seluruh aktivitas pemerintah daerah seperti rapat dan perjalanan dinas keluar daerah untuk sementara dihentikan selama dua pekan ke depan. Hal ini sebagai respon atas melonjaknya kasus terkonfirmasi positif kasus Covid-19 di Papua Barat. Selain itu, aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan pun dihentikan.
“Mulai Senin (5/7/2021) seluruh kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, kita tunda dulu,” kata Dominggus usai rapat bersama sejumlah Forkopimda, Kamis (1/7/2021).
Data Gugus Tugas per 4 Juli 2021, akumulasi kasus positif Covid-19 di Provinsi Papua Barat mencapai 11.673 orang. Dari jumlah itu, yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 9.537 orang dan masih dalam perawatan medis ada 1.946 orang. Sementara yang meninggal dunia karena Covid-19 tercatat ada 190 orang. Artinya, persentase kesembuhan mencapai 81,7 persen lebih tinggi dari kematian yang hanya 1,6 persen dari total kasus positif.
Namun, per 4 Juli juga terdapat penambahan kasus yang cukup signifikan di beberapa daerah di Papua Barat. Misalnya, Manokwari ada penambahan kasus positif sebanyak 276 orang, Teluk Bintuni ada 55 orang, Kota Sorong ada 35 orang, Fakfak ada 34 orang, Raja Ampat ada 16 orang, Kabupaten Sorong ada 6 orang, Sorong Selatan ada 2 orang, Manokwari Selatan 2 orang dan Tambrauw ada 1 orang. (PB15)