Berita Utama

Pelajar Kerap Berkeliaran saat Jam Sekolah

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Sejumlah masyarakat sangat kesal dan prihatin dengan sikap sebagian siswa/i sekolah menegah atas yang sering berlalu-lalang dengan kendaraan roda dua saat jam sekolah.

Seorang Bapa, Silvester(60), yang kebetulan mengunjungi saudarinya yang berjualan sirih pinang di atas trotoar depan kantor kehutanan lama, menyambangi awak Papua Barat News, Rabu, 02/08/2018, mengeluhkan bahwa hampir setiap hari, siswa/i berlalu-lalang dengan kendaraan roda dua sambil mengenakan pakaian seragam saat jam sekolah. Selain itu, mereka sering berkumpul di sekitar sini, tambahnya.

Menurutnya, siswa/i seharusnya menimbah ilmu, terutama pada saat jam belajar di sekolah. Bukan, mengenderai motor pulang-bali dengan kecepatan tinggi seperti seorang pembalap saat melarikan motor balap di sirkuit balapan, keluh silvester sambil  mencontohkan.

Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Sekolah SMA YPK Oikumune Fanindi Manokwari, Arius Mofu, saat dikonfirmasi terpisah Papua Barat News, Rabu, 02/08/2018, mengatakan bahwa sikap yang ditunjukan siswa/i entah dari sekolah mana sudah menunjukkan karakter yang kurang baik sebagai seorang generasi penerus. Pihak sekolah, lanjut Arius, harus memberikan tindakan  tegas kepada siswa/i yang bersangkutan antara lain melalui absen di sekolah.

Selain itu, Kepala Sekolah SMA YPK Oikumene Fanindi Manokwari menyampaikan pikirannya sambil mencontohkan sistim yang sedang dibangun di sekolah yang dipimpinnya. Salah satu sistem yang sudah dibangunnya adalah diupayakan absen yang lebih protektif guna merespon siswa/i yang malas pada tahun ajaran baru ini di SMA YPK Oikumene, sebut Arius. Antara lain: hasil absensi siswa/i, akan dikirim secara online kepada orangtua bagi yang orang tua yang punya nomor kontak lengkap. Sementara, bagi orangtua yang punya nomor kontak tidak lengkap, dipanggil untuk disampaikan, terangnya. Sistim ini kata Arius, sudah diterapkan di SMA YPK Oikumene, dan buktinya, sudah berapa siswa/i dikeluarkan, sebut Arius

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, Bernarda Henan, SH, yang juga dikonfirmasi terpisah, mengatakan bahwa absensi-absensi siswa/i harus ditertibkan kembali para guru, pembina, piket sekolah, dan security. Kemudian lanjut dia dikoordinasikan kepada orangtua yang bersangkutan untuk dilakukan pembinaan dan segera dicari solusinya. “Supaya sikap tidak etis yang sudah ditunjukan seorang siswa/i, kalau boleh tidak ditunjukkan lagi,” harap Bernarda.

Diharapkan kepada semua pihak(sekolah, pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat), supaya mengambil langkah tegas terhadap siswa/i yang menunjukan sikap yang tidak menguntungkan bagi dirinya ini.(PB16)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.