Pembangunan Pastori GKI Efata Indoryeki Rampung
RANSIKI, papuabaratnews.co – Pembanguan Rumah Pastori jemaat GKI Efata Indoryeki Klasis Ransiki akhirnya selesai. Hal itu ditandai dengan acara peresmian oleh Sekda Manokwari Selatan, dr. Hengky Veky Tewu, pada Sabtu (27/6/2020).
Informasi yang dihimpun Papua Barat News, pembangunan rumah pastori ini dilakukan dengan menggunakan anggaran dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan sebesar Rp350 juta.
Prosesi peresmian diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin ketua Klasis GKI Ransiki, Pendeta Frans Mofu, S.Th. Turut hadir dalam acara ini, Asisten I Setda Manokwari Selatan Adrian Jan Mandowen dan sejumlah tamu undangan.
Ketua Panitia Pembangunan Pastori, Christofel R. Mandacan menuturkan pembangunan rumah pastori itu adalah inisiatif Bupati Markus Waran, setelah dalam suatu kesempatan melihat langsung kondisi rumah pastori yang sudah tidak layak.
“Waktu itu Bupati melintas di daerah ini dan melihat kondisi rumah pastori yang sudah tua dan reyot. Kebetulan saya ada disitu saat bupati menanyakan kondisi bangunan ini. Saya langsung menyampaikan bahwa rumah pastori ini yang sedang dihuni oleh guru jemaat. Bapak bupati langsung merespon dan memerintahkan agar segera dilakukan pembangun rumah pastori yang lebih baik bagi guru jemaat,” kisah Christofel Mandacan sambil menitikkan air mata.
Christofel lalu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, yang telah mengakomodir pembangunan rumah pastori tersebut dalam anggaran daerah.
“Terima kasih secara istimewa kami sampaikan kepada bapak Bupati Markus Waran, yang telah mengisiasi pembangunan rumah pastori ini,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Pendeta Nando Torei, S.Th kepada Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, yang telah memperhatikan semua rumah pastori yang ada di daerah itu.
Pendeta Nando mengajak semua jemaat GKI Efata Indoryeki Klasis Ransiki dan seluruh elemen masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program pembanguan di Kabupaten Manokwari Selatan.
“Kami berharap kita semua tidak mudah terpengaruh dengan berbagai isu-isu yang dapat merusak tatanan kehidupan sosial di tengah masyarakat,” katanya. (PB24)