Produksi Beras di Manokwari Meningkat, Tapi Kualitas Masih Rendah
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Produksi beras di Kabupaten Manokwari setiap tahun terus meningkat. Namun beras yang dihasilkan kualitasnya masih rendah.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Andre Pattikawa menjelaskan faktor penyebab kualitas beras masih rendah karena proses pengeringan gabah yang hanya mengandalkan sinar matahari, sedangkan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu mengakibatkan proses pengeringan kurang maksimal.
“Kalau belum kering atau belum memenuhi kadar air yang diprsyaratankan itu akan pecah, sehingga banyak beras pecah karena tidak maksimalnya pengeringan,” jelasnya kepada Papua Barat News Jumat (18/6/2021).
Solusi untuk masalah tersebut sambung dia, pihaknya telah membangun empat unit pabrik pengeringan yang berlokasi di Prafi Mulya, Udapi Hilir dan Sidey. Dengan pabrik pengeringan gabah tersebut, petani tidak lagi bergantung pada sinar matahari. Sehingga dengan harapan beras yang dihasilkan kualitasnya akan bagus.
“Karena proses pengisian bulir padi menjadi tidak maksimal sehingga ketika digiling akan pecah,” jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, pemasalahan lain yang di hadapi petani adalah harga pupuk non subsidi yang cukup tinggi. Sehingga budidaya padi tidak maksimal karena kekurangan pupuk.
“Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kualitas padi,” ujarnya.
Di sisi lain kata dia, dengan meningkatnya produki beras bisa memenuhi kebutuhan beras ASN di Kabupaten Manokwari. Sebagaimana diketahui, Pemkab Manokwari membeli beras petani lokal melalui Bumdes untuk jatah bagi seluruh ASN di Kabupaten Manokwari.
Selain itu perlu adanya regenerasi. Karena umur para petani saat ini sudah memasuki usia senja. Untuk itu dengan adanya program pemerintah pusat untuk menciptakan petani milenial harapanya bisa mengganti atau meregenerasi petani yang ada saat ini.
“Kendala terbesar kita menyangkut umur petani, kita tahu bahwa petani yang ada saat ini sudah cukup umur,” pungkas Andre. (PB19)
**Berita ini Telah Diterbitkan di harian Papua Barat News Edisi Senin 21 Juni 2021