Ratusan Casis Polwan “Lulus Tidak Terpilih” Minta Kejelasan Status
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Ratusan Calon Siswa Polisi Wanita (Polwan) Bintara Polri Papua Barat mempertanyakan kejelasan status mereka yang masuk kategori Lulus Tidak Terpilih. Kejelasan status harus disampaikan secara terbuka ke publik terkait nasib mereka ke depan oleh Polda Papua Barat. Seluruhnya adalah casis kategori A dan B yang dinyatakan lulus tetapi tidak terpilih.
Luchia Wanggai (18), salah satu Casis Polwan Bintara Noken asal Polres Manokwari, dinyatakan lolos seleksi dengan kategori Lulus Tidak Terpilih, status inilah yang membingungkannya. Dirinya bersama ratusan teman-temannya hampir putus asa karena label lulus namun tidak terpilih sangatlah menyakiti mereka.
“Status lulus tidak terpilih ini maksudnya apa, kami bingung padahal kami ini anak asli Papua. Kami ini anak Noken bukan anak Tahu dan Tempe,” ujarnya kepada awak media di Manokwari, Selasa (27/7/2021).
Luchia menyebutkan yang kami butuhkan saat ini adalah kejelasan status dan nasib kami sebagai casis yang lulus tetapi tidak terpilih. Apakah harus kembali ke daerah kami masing-masing atau tinggal menunggu sampai ada pengumuman resmi dari Polda terkait nasib mereka ke depan.
Dia mewakili 225 teman-temannya meminta agar Kapolda Papua Barat memberikan kejelasan terkait status mereka sebagai casis.
“Kami minta agar status kami diperjelas. Agar kami tidak menunggu sia-sia,” tuturnya.
Senada, Merlin Echy Muabuay (20), casis asal Polres Kota Sorong (20), yang meraih predikat Lulus Tidak Terpilih mendesak agar Kapolda Papua segera menjelaskan arti lulus tidak terpilih kepada dirinya bersama ratusan teman-temannya yang sampai saat ini menunggu dan tidak kembali ke daerah. Dirinya meminta agar ada kepastian dan kejelasan nasib mereka dapat diterima dalam skema kuota tambahan yang diminta oleh gubernur.
“Kami minta jaminan apakah kami akan direkrut kembali dalam kuota tambahan. Jika direkrut kembali maka kami minta seluruhnya harus direkrut tidak boleh 1/2 atau 1/4 dari kami,” tegas alumni SMA Negeri 3 Sorong kepada wartawan.
Merlin menambahkan sebagai wanita mereka tidak kalah dengan pria. Kemampuan mereka mengabdikan diri bagi Republik Indonesia tidak perlu diragukan. Dia menjamin apabila dirinya bersama teman-teman direkrut kembali oleh Polda maka seluruh dirinya akan dibaktikan bagi Negara dan masyarakat Indonesia. “Kami siap memberikan diri kami bagi NKRI,” paparnya.
Terpisah, Ketua Tim Perwakilan Casis Polwan “Lulus Tidak Terpilih” Papua Barat, Abdul Jalil Paus Paus mengapresiasi upaya Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan bersama Kapolda Irjen Tornagogo Sihombing yang telah mengakomodir anak-anak asli Papua masuk dalam lembaga Kepolisian. Namun sayangnya dari sekian banyak peserta yang lulus terdapat 225 casis Polwan Bintara Noken yang sampai kini menunggu kejelasan status dan masa depan mereka.
Karena itu, dia berharap ada kebijakan khusus dari Gubernur dan Kapolda tentang nasib dan masa depan mereka.
“Mewakili orang tua, kami hanya ingin bertanya bagaimana status mereka ke depan. Apakah ada kepastian untuk mereka direkrut kembali,” tegasnya.
Abdul berharap Kapolda segera mengambil kebijakan khusus terkait status dan nasib anak-anak ini. Kejelasan status dan nasib mereka ke depan sangatlah penting agar mereka tidak memiliki gambaran negatif tentang Kepolisian Republik Indonesia.
“Kapolda dapat mengambil kebijakan misalnya, memberikan instruksi agar mereka yang telah lulus namun tidak terpilih dapat mengikuti apel setiap seminggu sekali atau apa pun bentuknya, intinya harus ada kejelasan terkait status mereka,” tutup ketua Lembaga Garda Motor Jalur Merah Putih Papua Barat. (PB22)
**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 28 Juli 2021