Satgas Covid-19 Papua Barat Minta Masyarakat Tak Abaikan Prokes
- Jumlah kasus mulai turun
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Papua Barat mulai mengalami penurunan. Akan tetapi, masyarakat diminta tidak mengabaikan penerapan protokol kesehatan (Prokes) meskipun telah divaksin.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap mengatakan, angka penularan virus pada Juni dan Juli jauh lebih masif ketimbang Agustus. Namun, perlu diantisipasi karena belum diketahui secara pasti kapan pandemi berakhir. Selain itu, sifat virus adalah bermutasi dalam dua kemungkinan yaitu lebih jinak atau justru lebih ganas.
“Dua bulan sebelumnya itu, 50 persen sampel yang masuk itu positif. Tapi sekarang ada penurunan yang signifikan,” kata dia kepada sejumlah awak media di Manokwari, Jumat pekan lalu.
Ia menjelaskan, penurunan kasus juga pernah terjadi pada April, Mei dan awal Juni. Tetapi, masuk pertengahan Juni hingga Juli terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan. Bahkan, pihak rumah sakit sempat mengalami kewalahan akibat keterbatasan jumlah tempat tidur dan pasokan oksigen. “Belajar dari pengalaman itu, displin prokes menjadi kunci yang tidak boleh disepelehkan,” jelas Arnold.
Pihaknya akan melakukan pengamatan atas perkembangan kasus Covid-19 di Papua Barat selama Agustus sampai September 2021. Hal ini dilakukan sebelum menarik konklusi bahwa Papua Barat telah masuk pada fase landai.
“Kalau sampai September terus turun, kita bisa katakana sudah lewati puncak penularan,” jelas Arnold.
Ia menerangkan, akumulasi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Papua Barat per 21 Agustus 2021 sebanyak 21.827 orang. Dari jumlah itu, pasien yang telah sembuh ada 20.285 atau sekitar 92,94 persen dari kasus positif. Sedangkan yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19, hanya 332 orang atau sekitar 1,52 persen dari total kasus positif. “Kasus aktif saat ini tinggal 1.210 pasien,” terang dr Arnold.
1.210 kasus aktif ini tersebar di Manokwari sebanyak 861 kasus, Fakfak 81 kasus, Teluk Wondama 76 kasus, Teluk Bintuni 56 kasus, Manokwari Selatan 42 kasus, Kota Sorong 28 kasus, Kaimana 24 kasus, Sorong Selatan 21 kasus, Kabupaten Sorong 13 kasus, Raja Ampat ada 4 kasus dan Maybarat 4 kasus. (PB15)
**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 23 Agustus 2021