Satgas Soroti Kenaikan Kasus Covid-19 Papua dan Papua Barat
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti Provinsi Papua Barat yang mengalami kenaikan kasus pada pekan ini. Menurut Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Provinsi Papua Barat menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami peningkatan kasus yakni dari 319 kasus pada pekan sebelumnya menjadi 398 kasus pada pekan ini.
“Di tingkat provinsi, jika pada pekan lalu seluruh provinsi menunjukan penurunan kasus positif pekanan, sayangnya pada pekan ini terdapat satu provinsi yang kembali meningkat yaitu Papua Barat,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (7/9/2021).
Sedangkan pada kasus aktifnya, Papua menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami kenaikan persentase kasus aktif yakni naik 0,32 persen. Menurut Wiku, persentase kasus aktif di Papua selama dua pekan terakhir juga merupakan yang paling tinggi se-Indonesia. Yaitu sebesar 37,87 persen pada pekan sebelumnya dan sebesar 38,19 persen pada pekan terakhir.
“Jika dilihat pada kasus aktif, maka hanya terdapat satu provinsi yang mengalami kenaikan persentase kasus aktif yaitu Papua naik 0,32 persen,” ujar dia.
Kendati demikian, Satgas menyebut sejumlah daerah, termasuk Papua dan Papua Barat, saat ini tengah mengupayakan sinkronisasi data dengan pemerintah pusat. Sehingga bisa terjadi perubahan data dalam beberapa waktu ke depan.
Lebih lanjut, Wiku menyampaikan, penurunan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia pada pekan ini telah terjadi selama tujuh pekan berturut-turut. Namun, ia menegaskan jumlah kasus saat ini masih dua kali lipat dari kasus pada pertengahan Mei lalu.
“Perlu dijadikan catatan bahwa tujuan kita adalah untuk menurunkan kasus hingga seperti sebelum lonjakan kasus, mengingat kasus saat ini meskipun sudah turun namun masih dua kali lipat dari kasus pada pertengahan bulan Mei lalu,” tegasnya.
Satgas Covid-19 hingga Senin (6/9) mencatat secara kumulatif, sebanyak 22.574 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Papua Barat. Dari jumlah itu sebanyak 22.035 orang dinyatakan pulih, 193 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 346 lainnya meninggal dunia.
Sementara untuk Papua, sebanyak 32.744 orang di antaranya dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 19.870 orang dinyatakan pulih, 12.514 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 360 lainnya meninggal dunia.
Manokwari kembali ke level 4
Sementara itu, status PPKM untuk Kabupaten Manokwari, kembali naik ke level 4. Padahal dari jumlah kasus aktif untuk Kabupaten Manokwari, Senin (6/9/2021), berjumlah 42 orang.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Papua Barat, Derek Ampnir, mengatakan penurunan angka positif Covid-19 tidak menjamin status level PPKM. Pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Manokwari dengan status PPKM Level 4 berdasarkan hasil evaluasi.
“Testing dan tracing kita masih rendah, makanya PPKM level 4, meskipun kasus aktif kian menurun. Selain itu, ketaatan protokol kesehatan juga masih di bawah 75 persen. Solusinya sederhana, posko-posko diaktifkan kembali, testing dan tracing ditingkatkan, anjuran pemerintah dijalankan, maka level ini bisa turun,” paparnya.
Juru Bicara Covid-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap menyebutkan penetapan level 4 untuk Kabupaten Manokwari keliru, lantaran tidak sesuai dengan fakta.
Menurutnya, jika dinilai dengan data, Manokwari pada 1 September tercatat ada penambahan 147 kasus. Nyatanya, itu bukan penambahan satu hari, melainkan penambahan beberapa hari yang baru direkap dan diupload.
“Kami sudah mengecek kembali ke Satgas Manokwari dan itu merupakan penambahan data beberapa hari. Tanggal 1 September sebenarnya Manokwari hanya ketambahan 2 kasus saja,” ungkapnya.
Berdasarkan data itu, kata Arnoldus, pemerintah pusat seharusnya melakukan konfirmasi terlebih dahulu, sebelum menetapkan Kabupaten Manokwari masuk zona PPKM level 4.
Menurut Arnoldus, jika ketaatan prokes dinilai minim, tracing dan testing yang masih rendah dijadikan indikator pemerintah pusat untuk menetapkan Manokwari sebagai PPKM level 4, maka bukan hanya Kabupaten Manokwari, tetapi seluruh daerah di Papua Barat, seharusnya berstatus level 4.
“Kenyataannya, BOR rumah sakit di RSUD Manokwari sudah rendah, hanya 6 persen. Cakupan vaksinasi teringgi di Papua Barat adalah Kabupaten Manokwari. Bahkan per Selasa (7/9/2021), hanya 8 orang yang dirawat dengan status 5 pasien gejala ringan dan 3 pasien gejala sedang. Sedangkan sisanya 34 orang menjalani isolasi mandiri. Soal tracing kontak pun Kabupaten Manokwari masih lebih aktif,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah pusat melalui Instruksi Mendagri Nomor 40 tahun 2021, menetapkan Provinsi Papua Barat merupakan 1 dari 14 Provinsi di Indonesia yang salah daerahnya (Kabupaten Manokwari) ditetapkan status PPKM level 4. (PB1)
**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 8 September 2021