Berita Utama

Sekolah Tatap Muka Dinilai Lebih Efektif

MANSEL, papuabaratnews.co – Kabupaten Manokwari Selatan sudah melaksanakan sekolah tatap muka sejak pertengahan Januari 2021. Kebijakan itu berdasarkan rapat komite sekolah di masing-masing sekolah.

Dinas Pendidikan Mansel mengklaim sekolah tatap muka itu berdampak positif terhadap perkembangan dan kualitas pendidikan anak di sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel, Tera Auri mengatakan, walaupun belum seratus persen berjalan optimal, namun penerapan sekolah tatap muka dinilai lebih efektif dibanding sekolah daring atau luring.

“Sekolah daring atau luring, jauh dari yang harapan, sehingga sekolah tatap muka menjadi pilihan. Tidak semua anak punya ponsel android. Kemudian ada yang datang bawah tugas atau modul belajar, tapi begitu waktu pengembalian tugas, ada yang tidak datang. Setelah kita lakukan evaluasi, ada perbedaan yang cukup lebar antara belajar tatap mula dengan sistem belajar dari rumah. Tatap muka saja terkadang kalau guru menerangkan, ada yang belum paham. Karena murid ini beda-beda. Ada yang dijelaskan sekali sudah paham, ada yang harus berkali-kali dijelaskan. Sehingga kalau belajar dari rumah memang tidak efektif,” papar Auri di Ransiki, Selasa (9/3/2021).

Dia menerangkan, dalam sistem belajar tatap muka, pihaknya tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya mengatur jumlah pertemuan serta banyaknya murid dalam satu kelas.

“Kita atur setiap kelas masuk seminggu dua kali. Kalau murid dalam kelas tersebut banyak, kita buat aturan ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang. Untuk yang belajar full setiap hari itu khusus untuk kelas ujian yakni kelas sembilan dan dua belas,” terangnya.

Lanjut dia, Dinas Pendidikan juga sudah menyiapkan simulasi apabila ada murid yang terpapar Covid-19 pada pelaksanaan sekolah tatap muka ini.

“Evaluasi dan kontrol tetap kita lakukan. Di seluruh sekolah diwajibkan ada fasilitas penunjang protokol kesehatan. Kalau ada murid di sekolah tertentu yang terpapar tentu kita akan hentikan sementara proses belajar di sekolah itu, sambil melaksanakan tracing dan penanganan medis,” ucap Auri.

Dia berharap, pihak sekolah terus konsisten menerapkan disiplin protokol kesehatan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Fasilitas penunjang harus terus difungsikan. Kita juga sudah bangun koordinasi dengan satgas di masing-masing distrik. Pesan lisan ke sekolah juga rutin kita laksanakan,” pungkasnya. (PB24)

**Berita ini Telah Terbit di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 10 Maret 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: