Berita UtamaInforial

Seorang Nakes di Manokwari Meninggal Akibat Covid-19

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Manokwari sedang berduka, karena Resmiati (27 thn), seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Masni, Minggu (18/6/2021) pagi, meninggal dunia karena Covid-19

Resmiati meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Azhar Zahir Manokwari. Resmiati sempat dirawat di Puskesmas Masni, sebelum dirujuk ke RSAL pada 9 Juli 2021.

“Almarhumah juga sedang dalam keadaan hamil 7 bulan,” ujar Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Mien Liborang, Minggu (18/7/2021).

Menurut dia, pihak keluarga meminta kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Manokwari agar almarhumah dimakamkan di Kampung halamannya yaitu Kampung Sumber Boga (SP 7) Distrik Masni.

“Pihak keluarga menjamin pemakaman akan dilakukan sesuai protokol kesehatan dengan dibantu Satgas Covid-19. Alasannya biar lebih dekat dengan keluarga,” kata dia.

Anggita gugur menyusul tiga orang nakes di Papua Barat yang lebih dulu meninggal dunia juga akibat Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap mengatakan, dalam sepekan terakhir sudah ada empat nakes yang gugur di Papua Barat. Salah satunya yakni dr Nydia Ayomi, yang menghembuskan napas terakhir pada pada Kamis, (15/7/2021).

Arnoldus menuturkan, di saat Ayomi berjuang melawan Covid-19, pihaknya sempat dihubungi oleh petugas di RSUD Wondama, untuk dievakuasi ke Manokwari. Namun karena statusnya Covid-19, maka transportasi tidak mengizinkan untuk dibawa.

“Akhirnya, mereka mengantar dokter Ayomi ke Biak dengan mencarter pesawat. Mereka keluar untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, tetapi terlambat,” terangnya.

Selain itu, dr Nydia Ayomi ada juga dua orang tenaga kesehatan di Papua Barat yang gugur akibat terpapar corona.

“Ada tenaga laboratorium di Kabupaten Fakfak, dan satunya lagi perawat di Kota Sorong,” ungkap Tiniap.

Ketiga nakes itu meninggal berdekatan dalam minggu ini, semuanya terpapar Covid-19. Menurutnya, gugurnya ketiga tenaga kesehatan di Papua Barat ini berawal dari meningkatnya warga yang tertular Covid-19 saat mengakses layanan kesehatan.

“Para perawat dan dokter sangat rentan terpapar, mereka tidak punya pilihan karena memang harus melayani masyarakat,” ujarnya.

Apalagi, kata Arnoldus, saat ini Papua Barat dalam kondisi peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Mereka ini adalah orang-orang yang berada di garda terdepan. Dalam kondisi sekarang, besar kemungkinan mereka ikut terpapar,” katanya. (PB25/PB1)

 

**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 19 Juli 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.