Berita Utama

Siswa Tetap Masuk Sekolah Usai Temuan Hepatitis Akut

JAKARTA – Kementerian Pendidikan memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap digelar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. PTM masih tetap digelar setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan tiga kasus hepatitis akut pada anak, pada 1 Mei lalu.

Sebagian daerah akan memulai PTM pada 9 Mei, dan sebagian lain seperti di Jakarta dan daerah penyangga pada 12 Mei. PTM digelar karena memang belum ada arahan dari Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan terkait hal ini.

“Kami belum pernah diskusi dengan Kemenkes, dan belum ada arahan tentang hepatitis. Kemenkes sedang mengkaji,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, saat dihubungi, Minggu (8/5/2022).

Saat ini, memang belum ada protokol dari Kementerian Pendidikan untuk pencegahan ke anak didik soal hepatitis akut ini yang diterapkan secara luas di sekolahan. Menurut Jumeri, otoritas yang berwenang dalam hal kesehatan ini tetap Kementerian Kesehatan.

“Setiap langkah bersifat nasional harus dipertimbangkan bersama kementerian lembaga,” kata dia.

Saat ini di Indonesia, sudah ada tiga kasus hepatitis akut pada anak. Kementerian Kesehatan pertama kali melaporkannya pada 1 Mei 2022 setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.

Pada 5 Mei, juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, telah menjelaskan kalau ketiga kasus ini belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat.

Ketiganya masuk pada kriteria pending classification karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan. Terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu. “Antara 10 sampai 14 hari ke depan,” kata Nadia.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga belum merekomendasikan ke pemerintah menunda PTM di sekolah guna menghadapi penyebaran penyakit hepatitis akut ini.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menjelaskan, rekomendasi ini belum diberikan karena sampai saat ini dunia kesehatan juga masih menginvestigasi penyebab atau etiologi hepatitis akut yang berasal dari Inggris Raya tersebut.

“Sampai saat ini belum ada putusan IDAI untuk menyarankan PTM itu,” kata Muzal dalam diskusi secara daring, Sabtu (7/5/2022).

Pemerintah, kata dia, juga belum bisa memastikan apakah hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu apakah sudah benar-benar masuk ke Indonesia atau belum. Sebab, tiga anak yang meninggal karena diduga terserang penyakit itu masih dalam kategori pending classification. (ANT/PBN)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.