Status Guru jadi Kendala Pembuatan Dapodik
RANSIKI, papuabaratnews.co – Asisten II Setda Manokwari Selatan (Mansel) Yohanes Erari menuturkan, mayoritas guru di Mansel yang masih berstatus tenaga honorer, menjadi kendala utama dalam pembuatan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Kendala ini terutama pada pendidikan PAUD.
“Ini yang agak sedikit repot, contohnya di PAUD kalau punya satu Dapodik, kita jadikan terminal dan guru yang lain bisa datang. Tapi ada satu hal yang sampai saat ini jadi kendala, dan ini juga terjadi di daerah lain, PAUD kita rata-rata tidak ada yang PNS, tidak bisa dibuatkan Dapodik. Kalau TK ada, tapi PAUD tidak ada,” katanya di Ransiki, pekan lalu.
Selain persoalan Dapodik, kata Erari, masih ada persoalan lain yang harus dihadapi sektor pendidikan di Mansel.
“Banyak sekolah, terlebih SD dan SMP, yang belum memiliki sertifikat tanah. Sertifikat tanah ini sangat penting khususnya untuk keperluan akreditasi. Termasuk ada sekolah yang memiliki izin operasional,” ujarnya.
Meski masih dihimpit berbagai persoalan, Erari tetap optimis Pemda Mansel akan menyelesaikan semua persoalan yang ada, sehingga sektor pendidikan Mansel bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
“Pemerintah pasti mencari solusi, untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di Mansel. Kita harus mengapresiasi, meskipun mayoritas tenaga pendidik kita berstatus honorer, kerjanya cukup kencang. Saya berharap pendaftaran tenaga guru menjadi PPPK yang saat ini tengah berlangsung dipermudah. Memang masih kendala pada jaringan internet, saat henadk mengisi data. Kami akan berkoordinasi dengan Infokom untuk maksimalkan wifi yang ada. Prinsipnya kita selesaikan masalah di bidang pendidikan ini satu persatu,” paparnya. (PB24)
**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 9 Agustus 2021