Berita Utama

Tantangan Demokrat Mengusung Tagline Perubahan

JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, alih dukungan ini menyisakan tantangan bagi Demokrat yang selama ini mengusung konsep dan tagline perubahan. Sedangkan Prabowo Subianto dengan Koalisi Indonesia Maju yang baru diperbarui ini mengusung semangat keberlanjutan yang diklaim sebagai kelanjutan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Tantangan Demokrat adalah bagaimana meletakkan konsep dan tagline perubahan untuk perbaikan yang mereka usung, agar bisa melebur dengan semangat keberlanjutan yang diusung Koalisi Indonesia Maju yang konon di-back up oleh Presiden Joko Widodo,” ujar direktur eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) tersebut.

Khoirul mengatakan, tantangan ini tidak akan menjadi kendala jika Demokrat bisa menjelaskan konsep perubahan dan perbaikan sebagai manifestasi dari konsep change and continuity. Sebaliknya, jika konsep ini tidak diselaraskan maka akan menjadi kontradiktif bagi Demokrat.

Sikap Demokrat yang akhirnya memilih Prabowo dinilai lebih tepat dibandingkan mendukung Ganjar Pranowo. Menurut Khairul, berdasarkan data survei pascaberpisahnya Demokrat dari gerbong pencapresan Anies Baswedan, basis pemilih loyal Demorkat lebih banyak mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo.

“Hal itu menjadi bekal yang baik bagi Demokrat jika sewaktu-waktu memutar haluan dukungannya ke Prabowo, sehingga lebih minim guncangan dan turbulensi dalam mengarahkan pendukungnya,” ujar Khoirul Umam.

Dengan dukungan ini, Khoirul menilai, Prabowo kembali mengantongi dukungan besar dengan akumulasi kekuatan kursi parlemen di atas 45 persen. Sedangkan kekuatan partai-partai pendukung Anies sebesar 29 persen, dan pengusung Ganjar di angka 25 persen.

“Jika mesin politik partai-partai pendukung Prabowo bisa bekerja optimal, maka di atas kertas potensi kemenangannya lebih terbuka. Meskipun demikian, besarnya angka kekuatan koalisi tidak menjamin kemenangan pasangan capres-cawapres dalam pilpres di Indonesia,” ujar dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina ini. (REP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.