Terang-terangan Dukung Tiga Periode
JAKARTA – Agenda dukungan Jokowi 3 Periode mulai merembet ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para senator secara eksplisit mulai menyatakan dukungan perpanjangan masa jabatan presiden, seperti yang disampaikan wakil warga Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. “Setelah Lebaran, deklarasi Jokowi 3 Periode,” kata Arya dilansir Tempo, Rabu (30/3/2022).
Dukungan Arya terhadap usulan perpanjangan masa jabatan presiden alias Jokowi 3 eriode dia sampaikan saat rapat kelompok DPD, pekan lalu. Dia mengklaim mewakili 720 ribu konstituennya. Pernyataan Arya itu disampaikan dalam rapat DPD yang dihadiri senator secara tatap muka ataupun daring. “Selama berkeliling di Bali, banyak yang menginginkan, minimal bertanya, apa bisa Pak Jokowi tiga periode?” ujarnya.
Menurut Arya, pernyataan ini dia lontarkan sesuai dengan tugasnya sebagai wakil yang membawa aspirasi rakyat Bali, tempat Jokowi menang telak dalam dua kali pemilihan presiden. “Masalah Bapak Presiden setuju atau tidak, itu urusan beliau,” kata dia.
Ia mengaku didekati “orang pusat” untuk menjadi bagian dari gerakan Jokowi 3 Periode. Sejumlah tokoh pendukung Jokowi di Sukarno Center ataupun jaringan pemuda Marhaenis menemuinya dan meminta dukungan agenda Jokowi 3 Periode. “Kalau latar belakangnya merah-putih, ya, saya terbuka,” ujarnya.
Arya mengatakan DPD menanggapi isu perpanjangan masa jabatan presiden dengan dinamis. Misalnya, dari grup percakapan online, terlihat mana yang mendukung, mana yang menolak. Dia memilih mendukung secara terang-terangan.
Wakil Ketua V Kelompok DPD di MPR itu juga mengakui ada sejumlah grup WhatsApp di antara anggota DPD yang mendukung agenda Jokowi 3 Periode. Tapi ia enggan menyebut grup tersebut dan jumlah senator yang sudah bergabung.
Sikap Arya ini berbeda dengan pendapat Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti yang sejak awal menolak agenda tersebut. La Nyalla bahkan mengklaim lembaganya akan menjadi garda terdepan menghalau agenda amendemen UUD 1945 untuk memasukkan perpanjangan masa jabatan presiden ataupun Jokowi 3 Periode.
Ide Jokowi 3 Periode dan perpanjangan masa jabatan presiden merupakan kelanjutan dari gagasan penundaan Pemilu 2024. Ide ini pertama kali dilontarkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan, akhir Februari lalu.
Beberapa anggota DPD menyebutkan separuh senator mendukung ide Jokowi 3 Periode. Tapi mereka belum terang-terangan menyatakan dukungan. Mereka masih menunggu momentum yang tepat karena hingga saat ini wacana itu belum bergulir di Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Intsiawati Ayus, anggota DPD dari Riau, yang dimintai konfirmasi, membenarkan bahwa sejumlah senator telah memberi sinyal dukungan perpanjangan masa jabatan presiden. Ia juga mengakui bahwa banyak senator yang berkukuh menolaknya. “Pro-kontra di dunia pasti ada,” katanya.
Ia memberi tip untuk mengetahui sikap anggota DPD, yaitu cukup melihat sikap partai politik terhadap agenda tersebut karena sebagai anggota DPD masih tercatat sebagai anggota partai politik. “Sebagian besar anggota DPD merupakan orang partai, sehingga mereka mematuhi instruksi partai,” kata dia.
Menurut dia, keputusan paripurna DPD nantinya tidak akan berpengaruh banyak ketika usulan Jokowi 3 Periode betul-betul bergulir di MPR. Sebab, DPD hanya beranggotakan 136 orang. Angka ini jauh di bawah anggota DPR yang mencapai 575 orang.
Adapun La Nyalla Mattalitti menyatakan mereka tetap satu suara: menolak penundaan Pemilu 2024 dan Jokowi 3 Periode. Dia mengklaim telah mengumpulkan lebih dari seratus tanda tangan senator yang menyatakan penolakan atas ide tersebut. Kalaupun ada satu-dua suara yang mendukung, dia melanjutkan, hal itu tidak akan berpengaruh karena harus tunduk pada keputusan sidang paripurna. “Apalah arti beberapa nama itu,” ujar wakil dari Jawa Timur tersebut. (TMP/ANT)