Berita UtamaLintas Papua

Teror di Kabupaten Puncak Berlanjut

  • Rumah dan Sekolah Dibakar

JAYAPURA, papuabaratnews.co – Teror di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, belum berhenti hingga Sabtu (17/4/2021). Tiga rumah guru, satu rumah kepala suku, dan sejumlah bagian bangunan SD Dambek dilalap api. Pelakunya diduga kelompok kriminal bersenjata yang hendak memancing kedatangan aparat untuk kemudian dirampas senjatanya.

Komandan Resor Militer 173/Praja Vira Braja Brigadir Jenderal Iwan Setiawan mengatakan, kebakaran di Kampung Dambek, Distrik Beoga, terjadi pukul 09.30 WIT. Awalnya yang terbakar adalah perumahan guru, lalu rumah kepala suku, dan disusul pintu salah satu ruangan dan ruang perpustakaan di SD Dambek.

”Aparat gabungan TNI/Polri berhasil memadamkan api saat tiba di SD Dambek. Kelompok kriminal bersenjata langsung melarikan diri seusai melakukan aksinya ini,” ujarnya.

Iwan menyatakan telah menginstruksikan semua anggota TNI AD di Beoga bersama aparat kepolisian bersiaga. Tujuannya, mengantisipasi aksi susulan kelompok tersebut. ”Aksi (pembakaran) ini menujukkan KKB (kelompok kriminal bersenjata) ingin menghancurkan fasilitas milik guru agar layanan pendidikan di Beoga terganggu. Mereka tidak lagi menghargai tokoh adat setempat,” ujarnya.

Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan, tidak ada warga yang menjadi korban dalam kejadian ini. Rumah-rumah tersebut tidak dihuni warga.

Ia pun menginstruksikan semua aparat keamanan di Beoga agar tidak terpancing aksi KKB. Sebab, kelompok itu mengincar senjata api dan peluru milik aparat TNI/Polri. ”Mereka sengaja memancing aparat dengan membakar rumah dan sekolah. Tujuannya, memancing aparat untuk kemudian merampas amunisi dan senjata,” ujarnya.

Teror di Beoga sudah terjadi dalam dua pekan terakhir. KKB atau biasa disebut Tentara Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) dituding ada di balik aksi ini. Empat orang tewas dalam serangkaian kejadian teror ini.

Korban tewas adalah Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden. Oktovianus adalah guru kelas di SD Jambul, sedangkan Yonatan adalah guru Matematika di SMP Negeri 1 Beoga. Selain itu, ada juga pengemudi ojek bernama Udin, serta Ali Mom, pelajar SLTA.

Dari Polda Papua, KKB telah melakukan 11  penyerangan. Akibatnya, tiga anggota TNI dan enam warga sipil meninggal dunia. Sementara satu anggota TNI dan seorang warga mengalami luka berat terkena tembakan.

Juru bicara TNPB-OPM, Sebby Sambom, menegaskan akan melaksanakan teror secara masif. Mereka menolak perpanjangan kebijakan otonomi khusus dan pemekaran di Papua. Sebelumnya, Sebby menuding, mereka yang tewas ditembak adalah mata-mata.

”Kami meminta perundingan untuk menentukan nasib Papua melalui jajak pendapat. OPM menolak otsus ataupun pemekaran wilayah,” ujar Sebby. (KOM/PB1)

 

**Artikel ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 19 April 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.