UNIPA Pacu Peningkatan Akreditasi 53 Prodi
MANOKWARI, PB News – Universitas Papua (UNIPA) terus memacu percepatan akreditasi bagi 53 program studi (prodi). Tercatat di akhir tahun anggaran 2020 sebanyak 26 prodi telah terakreditasi dengan predikat baik, sangat baik dan unggul.
Rektor Universitas Papua, Meky Sagrim mengatakan upaya percepatan akreditasi program studi terus ditingkatkan sehingga seluruh program studi dapat terakreditasi dengan predikat baik. Menurutnya percepatan akreditasi prodi merupakan komitmennya selama menjabat sebagai rektor untuk merampungkan 27 prodi sisa yang belum terakreditasi.
“Kami tidak ingin membuat komparasi antara kepemimpinan kita sekarang dengan yang sebelumnya. Namun kami telah berkomitmen untuk mendorong percepatan akreditasi 53 prodi,” ujarnya saat dikonfirmasi Papua Barat News di Manokwari, Kamis (25/2/2021).
Sagrim menyebutkan sebelum dirinya menjabat sebagai rektor, pagu anggaran pengusulan akreditasi prodi sebesar Rp 6 juta. Tentu tidak mencukupi dalam pelaksanaan pengusulan akreditasi pada masing-masing prodi. Karena itu dalam DPA Unipa tahun 2020 dirinya mengajukan anggaran sebesar Rp 20 juta untuk setiap prodi. Usulan tersebut di terima dengan skema Rp 10 juta bersumber dari APBN sementara sisanya dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Terobosan ini menghasilkan proses pengusulan dan akreditasi berjalan cepat dan kini 26 prodi telah terakreditasi.
“Dulu anggaran sangat kecil sehingga tim kesulitan sekarang kita minta tambah agar proses kerja akreditasi lebih cepat. Karena setiap orang yang kerja pasti butuh makan,” terangnya.
Ia melanjutkan selain 26 prodi yang telah terakreditasi, sebanyak empat prodi juga telah menjalani assement lapangan. Empat prodi tersebut kata dia, memperoleh predikat B dengan kategori baik, baik sekali dan unggul. Upaya percepatan akreditasi dan assement lapangan baik untuk prodi maupun fakultas akan terus dilakukan.
Mengingat saat ini kebutuhan tes pegawai dengan menggunakan sistem CAT bersandar penuh pada tingkat akreditasi universitas. Proses akreditasi bagi dia, merupakan kunci mengantarkan mahasiswa mengapai masa depannya. Karena itu apabila peningkatan dan percepatan akreditasi tidak dikejar maka lulusan Unipa pasti kesulitan bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi negeri yang ada.
“Tes CPNS saat ini menggunakan sistem CAT dengan standar universitas yang telah terakreditasi, jika hal ini tidak diurus maka yang kasihan adalah mahasiswa karena itu kami terus bekerja keras,” terang Meky.
Rektor berharap dengan peningkatan dan percepatan status akreditasi yang telah diupayakan oleh universitas dapat merangsang semangat belajar mahasiswa. Dia mengajak agar mahasiswa semakin mencintai iklim belajar di kampus sebagai kesempatan mengembangkan potensi diri dalam menghadapi tantangan di masa depan. Karena itu dirinya optimis, universitas akan menjadi lebih baik apabila ada dukungan dan kerja sama antara mahasiswa, dosen, rektor dan pemerintah daerah. Kolaborasi dan kerja sama kelak menghasilkan universitas yang berkualitas bagi terciptanya generasi emas Papua di masa mendatang.
“Kita semua ingin agar lulusan Unipa tidak boleh kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain di luar Papua Barat,” pungkasnya. (PB22)
Berita ini telah terbit di harian Papua Barat News edisi Jumat 26 Februari 2021