Berita UtamaInforial

Gustu Telurusi Penularan Covid-19 Klaster BKO TNI AD

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Papua Barat terus menelusuri penularan virus korona dari klaster pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) TNI Angkatan Darat di Manokwari.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Arnoldus Tiniap mengatakan bahwa pihaknya sudah melacak kontak dan mengambil sampel usap dari seluruh personil BKO tersebut.

“Termasuk warga yang tinggal di sekitar Gedung Balai Diklat Pemprov Papua Barat di Anday, Distrik Manokwari Selatan. Dari warga sudah sekitar 20 orang yang kita lakukan tes usap,” ucap Arnoldus.

TNI Angkatan Darat belum lama ini mengirim 411 pasukan BKO ke Papua Barat untuk mempercepat pembentukan Kodim dan Koramil di sejumlah daerah.

Ratusan anggota itu didatangkan dari Kodam I/Bukit Barisan 59 orang, Kodam II/Sriwijaya 40, Kodam III/Siliwangi 42, Kodam IV/Diponegoro 56, Kodam V/Brawijaya 62, Kodam VI/Mulawarman 22, Kodam IX/Udayana 19, Kodam XII/Tanjungpura 13, Kodam XIII/Merdeka 22, Kodam XIV/Hasanuddin 22, Kodam Jaya 30 dan Kodam Iskandar muda 24 orang.

Mereka tiba di Manokwari secara bertahap sejak 28 Juni 2020 lalu menjalani pembekalan selama 14 hari sejak 2 hingga 15 Juli 2020. Pembekalan dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Provinsi Papua Barat.

Usai pembekalan, mereka akan ditugaskan di Kodim 1809/Teluk Bintuni, Kodim persiapan Sorong Selatan, Kodim persiapan Maybrat, Kodim persiapan Tambrauw, Kodim persiapan Manokwari Selatan, Kodim persiapan Pegunungan Arfak dan Kodim persiapan Teluk Wondama.

Dalam pemeriksaan usap beberapa waktu lalu, 36 orang dinyatakan positif Covid-19. Saat ini mereka menjalani isolasi di RSU Provinsi Papua Barat di Manokwari.

Dari informasi warga, kata Arnoldus, anggota TNI yang didatangkan dari sejumlah Kodam di Indonesia ini cukup komunikatif. Di sela waktu kegiatan pembekalan mereka bersilaturahmi ke rumah warga di sekitar gedung Balai Diklat.

“Untuk mengantisipasi penularan di kalangan warga maka kita juga berusaha bergerak cepat melakukan penelusuran, termasuk kemungkinan kontak dengan personil Kodam XVIII/Kasuari,” sebut dia.

Ia menambahkan sebelum diberangkatkan dan tiba di Manokwari pada 28 Juni 2020, masing-masing telah melakukan pemeriksaan di daerah masing-masing, baik melalui PCR maupun tes cepat. Pihaknya belum mengetahui pasti asal muasal virus yang menjangkiti 36 personil TNI ini.

“Kalau kita lihat dari hasil tes PCR di RSU Provinsi kemungkinan sebagian besar mereka ini tertular di Manokwari. Bisa jadi ada yang sudah terpapar sebelumnya, lalu saat berada di Gedung Diklat menular kepada yang lain,” katanya.

Diumumkan hari ini

Lebih lanjut Arnoldus menyebutkan pihaknya akan mengumumkan hasil pemeriksaan 338 sampel usap dari anggota pasukan bawah kendali operasi (BKO) TNI Angkatan Darat di Manokwari pada hari ini, Rabu (22/7/2020).

“Sampel usap sudah semua kita ambil, sebagian sudah kami periksa dan sisanya kita akan diperiksa malam ini (kemarin, red) di Laboratorium PCR RSU Papua Barat. Besok (hari ini, red) hasilnya sudah bisa kita ketahui,” katanya.

Ia menjelaskan, awalnya pemeriksaan dilakukan terhadap 177 orang menggunakan rapid tes. Dari jumlah itu 35 diantaranya menunjukan hasil reaktif sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan PCR dan hasilnya positif. Lalu ditambah satu orang positif dari satu prajurit yang saat rapid test hasilnya nonreaktif.

“Sehingga totalnya 36 orang yang positif. Hasil pemeriksaan itu langsung kita sampaikan ke Kodam XVIII/Kasuari, sehingga diputuskan semua diambil usap untuk diperiksa melalui PCR yakni 338 anggota yang masih berada di Balai Diklat Provinsi,” katanya lagi.

Ia menambahkan, dari temuan itu gugus tugas juga melakukan tracing kontak di kalangan anggota Kodam Kasuari serta warga yang berdomisili di sekitar Badan Diiklat Pemprov Papua Barat.

“Semua yang berpotensi tertular kita telusuri. Untuk warga sudah sekitar 20 sampai 30 orang yang kita ambil swab kemarin. Tinggal tunggu hasilnya,” ujarnya.

Peluang sembuh tinggi

Sementara itu, Arnoldus menyatakan peluang sembuh 36 prajurit yang sebelumnya terkonfirmasi positif korona tinggi.

Dia menjelaskan bahwa anggota pasukan BKO yang didatangkan dari sejumlah kodam di Indonesia itu saat ini masih berada dalam pemantauan RSU Papua Barat di Manokwari. Kondisi kesehatan mereka hingga kemarin terpantau  bagus.

“Mereka ini rata-rata tidak menunjukkan gejala yang menonjol. Ada satu yang punya gejala serius dan sempat dirawat di Rumah Sakit Kodim sebelum dibawa ke sini. Pernah diinfus juga tapi kemarin sudah dilepas dan sekarang kondisinya sudah jauh lebih bagus,” ucapnya.

Meskipun demikian, lanjut Arnoldus, satu pasien itu masih dirawat di tempat terpisah. Sedangkan 35 prajurit lainnya diisolasi di bangsal yang lain.

“Yang 35 orang ini suhu tubuhnya normal. Kondisi kesehatannya cukup bagus dan tidak ada yang membutuhkan penanganan khusus. Sedangkan yang satu saat ini kondisinya sudah bagus tapi kami masih harus terus memantau, agar tidak kembali drop,” ujarnya.

Layaknya pasien lain, kata dia, para tentara ini terus dipantau selama 24 jam nonstop dan diberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian obat akan diberikan sesuai dengan gejala yang mereka alami.

Ia menjelaskan, mengacu pada prosedur penanganan yang baru para pasien Covid-19 akan dipantau selama 10 hari sejak menjalani isolasi. Jika tidak menunjukkan gejala selama masa isolasi itu yang bersangkutan bisa keluar tanpa harus menjalani pemeriksaan Covid-19.

“Kalau tidak menunjukkan gejala bisa keluar tanpa harus tes usap, prosedur yang baru seperti itu, tapi itu nanti yang menentukan dokter yang menangani. Bisa juga di tes usap kalau kita mau memastikan apakah mereka benar-benar sudah bebas virus atau belum,” ujarnya. (ANT/RED)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.