Polisi Tetapkan 19 Tersangka Penyerangan Pos Koramil di Maybrat
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Kepolisian Daerah Papua Barat telah menetapkan 19 orang sebagai tersangka penyerangan ke Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, pada Kamis (2/9/2021) sekitar pukul 04.00 WIT.
Saat ini, dua orang tersangka berinisial MS dan MY sudah ditangkap pada 6 September 2021. Sedangkan 17 tersangka lainnya masih dalam pengejaran dan ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang).
“Total sebanyak 19 tersangka,” kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, Jumat pekan lalu (10/9/2021).
Dari hasil pemeriksaan terhadap dua orang tersangka serta beberapa saksi, sambung Adam, diketahui bahwa penyerangan Pos Koramil telah direncanakan terlebih dahulu oleh kelompok separatis teroris.
“Ada dua kali rapat sebelum penyerangan yaitu tanggal 3 Juli dan 2 September 2021,” ucap Kabid Humas. “Hasil rapat, ada tiga kelompok yang melakukan penyerangan,” katanya menambahkan.
Para tersangka yang terlibat dalam aksi pembunuhan berencana tersebut dijerat Pasal 340 juncto 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau ancaman mati atau 20 tahun penjara. “Penyidik menetapkan insiden itu pembunuhan berencana,” ujarnya.
Selain dua tersangka, Polisi juga sudah menyita barang bukti yang digunakan dalam penyerangan serta penganiayaan anggota TNI-AD seperti parang dan bercak darah. Para tersangka juga menggunakan senjata rakitan karena ditemukan selongsong peluru di TKP. “Barang bukti ini akan diperiksa di laboratorium forensik,” jelas Adam.
Insiden penyerangan itu menewaskan empat orang prajurit TNI-AD yakni Lettu Chb Dirman, Serda Ambrosius Yudiman, Praka Mohamad Dhirhamsyah dan Pratu Sul Ansari Anwar. Selain itu, ada dua prajurit menderita luka bacok yaitu Sertu Juliano Askusriandi dan Serda Imanuel Wenatubun.
Adam menegaskan, tim gabungan TNI/Polri terus memburu 17 DPO untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Operasi pencarian tersangka bukan operasi militer, sehingga masyarakat umum lainnya diharapkan tidak perlu khawatir.
Sebelumnya, Panglima Kodam XIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti sediakala. “Sejak saya ditugaskan ke sini, saya sudah bersumpah akan menjamin keamanan wilayah,” tegas Pangdam.
Kodam melakukan pengembangan organisasi hingga ke level Koramil, seiring dengan adanya pemekaran wilayah.
Kehadiran TNI hingga ke pelosok wilayah, bertujuan untuk menjaga situasi keamanan daerah. “Selama ini Papua Barat relatif aman, damai dan kondusif,” ucap Pangdam.
Ia menjelaskan, Pos Koramil persiapan Kisor Kodim 1809/Maybrat di Distrik Aifat Selatan yang diserang puluhan kelompok separatis teroris, sudah dibangun sejak akhir 2019. Masyarakat setempat dan anggota TNI yang di pos tersebut saling berkomunikasi baik.
“Kehadiran pos sangat diterima oleh masyarakat. Pembinaan teritorial berjalan dengan baik selama ini,” jelas Pangdam.
Anggota TNI-AD yang bertugas di pos tersebut juga selalu menjaga silahturahmi dengan masyarakat sekitar. Bahkan, masyarakat dan anggota TNI kompak dalam setiap penyelenggaraan bakti sosial. (PB15)
**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 13 September 2021