Ekonomi Hijau Gelar Pelatihan Kopi di Manokwari
MANOKWARI, PB News – Program pengembangan ekonomi hijau Provinsi Papua & Papua Barat menggelar pelatihan pengolahan biji kopi di Manokwari selama tiga hari, Senin sampai Rabu (20-22 Oktober 2020).
Deputy Team Leader Alex Rumaseb mengatakan pelatihan itu bertujuan untuk memberikan nilai tambah dari komoditas kopi yang merupakan salah satu komoditas unggulan di Tanah Papua. Konsep pelatihan pun dikemas dengan dua metode yakn teori dan praktek. Dengan demikian, sasaran dari pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan anak muda Papua agar mampu bersaing dan berkecimpung pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Bagaimana menggunakan mesin, mengolah biji kopi, sampai menyajikan kopi itu sendiri. Kami sudah memulai di Papua sebelum ke sini (Manokwari, red),” kata Alex saat dikonfirmasi usai memberikan sambutan.
“Pelatihnya didatangkan dari Papua dan ada juga dari Jakarta. Di Papua sudah ada lab kopi, dan dia akan melatih anak muda di Manokwari,” kata dia menambahkan.
Ekonomi hijau, kata dia, terus melaksanakan intervensi peningkatan kapasitas, produktivitas, kualitas dan perbaikan dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan terhadap komoditas kopi arabika di Papua dan Papua Barat.
Sebelumnya, program ekonomi hijau ini sudah melakukan intervensi pengembangan komoditas kopi di lima kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Lanny Jaya, Jayawijaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Dogiyai. Setelah adanya pelatihan tersebut, ia berharap anak muda Papua di Provinsi Papua Barat akan menjadi pengusaha yang mandiri.
“Pelatihan kopi ini akan menghubungkan hulu dan hilir, rantai nilai yang terputus selama ini karena diintervensi pihak ketiga,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Giri Arnawa selaku Market System dari program ekonomi hijau Papua & Papua Barat menjelaskan, pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari bertujuan memberikan pemahaman anak muda untuk terlibat sebagai pelaku usaha.
Setelah pelatihan di hilir, nantinya pembinaan dilanjutkan ke hulu agar dapat membangun sistem pasar komoditas kopi yang baik.
“Sasaran adalah nilai tambah produksi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” pungkas dia.(PB15)
”Artikel ini telah terbit di harian Papua Barat News edisi Selasa 21 Oktober 2020”