Hidupkan Kreativitas Generasi Muda Berwirausaha
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pandemi Covid-19 di Manokwari belum juga berakhir. Akan tetapi, situasi tersebut tidak mengharuskan kreativitas generasi muda menjadi tidak tersalurkan. Segala upaya harus dikerahkan untuk menghidupkan kreativitas dalam berwirausaha.
“Jangan sampai generasi muda kita kehilangan ide dan kreativitas. Karena tidak ada yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia yang kreatif dan mau berusaha,” ujar Owner caffe Honai Kopi Manokwari Arief R. Rimosan, Sabtu 24 April 2021.
Dia mengatakan, sejak awal berdirinya caffe Honai Kopi, pihaknya sudah mematok aturan bah2a setiap pengunjung yang datang harus senantiasa menganggap Honai sebagai rumah. Hal itu didasarkan pada spirit yang terkandung dalam pemberian nama “Honai Kopi” yang dalam bahasa Papua dikenal sebagai rumah kopi.
“Jadi roh yang kita lekatkan dalam kedai ini adalah Rumah. Dimana setiap orang boleh berdiskusi dan berbagi cerita untuk hal-hal yang baik,” kata dia.
Dia menuturkan, sejak berdiri pada tahun 2015 yang lalu, Honai Kopi sedikit mengalami kemunduran dalam berusaha. Akan tetapi berkat hasil belajar dan kreativitas dari sesama pengelola, Honai Kopi mampu bangkit dari keterpurukan dan mencoba meraih kejayaan pada pertengahan tahun 2020.
“Kita terus belajar dan mencoba hal-hal baru yang dapat disajikan kepada khalayak. Bagi kami, tidak ada harga untuk hal baik” tutur pria berusia 26 tahun tersebut.
Arief berujar, berkat kreativitas dari beberapa teman yang menjadi kreator dalam pendirian Honai Kopi, pihaknya berhasil mendapatkan penghasilan senilai Rp 10.000.000 dalam sebulan. Akan tetapi, penghasilan tersebut disesuaikan dengan kondisi cuaca yang ada di Manokwari.
“Kalau hujan yah pendapatan jadi ikut berkurang karena pengunjung terbatas. Tapi kalau normal maka bisa lebih,” ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan, selama tidak ada usaha untuk memulai sesuatu hal yang baru maka selama itu juga tidak ada kesuksesan yang bakal didapat. Karena kesuksesan hanyalah milik orang-orang yang berani.
“Seperti kopi, sepahit apapun kehidupan harus bisa dinikmati,” pungkas pria keturunan Fakfak-Ambon tersebut. (PB25)
*Berita ini telah diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 26 April 2021.