Industri Pengolahan Tumbuh 3,19 Persen, Topang Ekonomi Papua Barat
MANOKWARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat melaporkan ekonomi Papua Barat tumbuh 3,73 persen (yoy) pada triwulan ketiga tahun ini. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni 3,19 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Papua Barat dari sisi lapangan usaha didorong oleh leading sector, yaitu industri pengolahan tumbuh 10,60 persen (yoy) yang memberikan kontribusi terhadap PDRB triwulan ketiga 2023 sebesar 28,55 persen, serta pertambangan dan penggalian tumbuh 3,68 persen (yoy) yang memberikan andil 18,78 persen bagi PDRB.
“Kontribusi industri pengolahan triwulan ketiga tahun 2023 sebesar 10,60 persen itu didorong oleh kenaikan produksi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Kilang Tangguh pada triwulan III 2023,” kata Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry, M.P dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Triwulan Ketiga 2023 yang disiarkan melalui kanal Youtube, Senin (6/11/2023).
“Sementara kontribusi pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 3,68 persen itu sejalan kenaikan produksi pertambangan minyak dan gas bumi selama triwulan ketiga 2023”.
Selain dua leading sector itu, kata Merry, lapangan usaha yang juga mengalami pertumbuhan antara lain jasa keuangan yang tumbuh 16,94 persen, administrasi pemerintah tumbuh 3,41 persen, perdagangan tumbuh 7,38 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh 7,41 persen, jasa Pendidikan tumbuh 6,28 persen, informasi dan komunikasi tumbuh 1,98 persen, real estate tumbun 4,22 persen, jasa Kesehatan tumbuh 7,96, akomodasi dan makan minum tumbuh 7,33 persen, dan lainnya.
“Sebagian besar lapangan usaha mengalami pertumbuhan, kecuali konstruksi dan pertanian yang mengalami konstraksi,” kata Merry.
“Khusus konstruksi masih mengalami kontraksi seiring selesainya pembangunan Train 3 LNG Tangguh dan di Papua Barat”.
Selanjutnya pertumbuhan ekonomi Papua Barat dari sisi pengeluaran, kata Merry, ditopang oleh ekspor barang jasa tumbuh 29,72 persen (yoy), konsumsi rumah tangga tumbuh 3,23 persen (yoy), konsumsi pemerintah tumbuh 24,35 persen (yoy), dan konsumsi LNPRT tumbuh 12,01 persen (yoy).
Penyumbang utama peningkatan kinerja PDRB dari kelompok pengeluaran adalah ekspor barang jasa dengan andil 54,38 persen dan konsumsi pemerintah dengan andil sebesar 20,51 persen.
“Sebagian komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan kecuali pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang terkontraksi 11,09 persen (yoy),” kata Merry.
Ia menuturkan laju pertumbuhan PDRB Papua Barat triwulanan (q-to-q) pada triwulan ketiga 2023 sebesar 1,34 persen lebih tinggi dari triwulan kedua 2023 yang terkontraksi 0,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi Papua Barat memberikan kontribusi 18,20 persen terhadap PDRB secara spasial di wilayah Maluku dan Papua pada triwulan ketiga 2023.
“Struktur perekonomian Maluku dan Papua didominasi oleh Provinsi Papua dengan andil 54,62 persen disusul Papua Barat,” kata Merry. (sem)