Jumlah Pekerja Terdampak Pandemi Turun
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, memberikan dampak buruk terhadap kondisi ketenagakerjaan di seluruh wilayah.
Banyak perusahaan terpaksa melakukan pengurangan jam operasional, bahkan pengurangan karyawan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah tenaga kerja di Papua Barat yang terdampak pandemi turun sebanyak 60.643 dari 126.286 tenaga kerja yang terdampak pada Agustus 2020 menjadi 65.643 orang pada Februari 2021. Perbaikan ini seiring dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi.
“Jumlah pekerja yang terdampak pandemi mulai turun,” kata Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia dalam konferensi pers, Rabu (4/5/2021).
Dia menjelaskan, jumlah tenaga kerja yang menganggur akibat pandemi Covid-19 mulai mengalami penurunan. Yaitu, dari 2.960 orang pada Agustus 2020 menjadi 2.240 orang pada Februari 2021. “Ada penurunan sebanyak 720 orang,” jelas dia.
Kemudian, sambung dia, penduduk usia kerja yang masuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah berhenti bekerja akibat pandemi sebanyak 1.549 orang pada Agustus 2020. Jumlahnya turun menjadi 769 orang pada Februari 2021. “Mengalami penurunan sekitar 780 orang,” jelas dia.
Maritje melanjutkan, untuk tenaga kerja yang sementara tidak bekerja akibat pandemi ada 13.199 orang pada Agustus 2020. Jumlahnya turun sebanyak 9.192 orang menjadi 4.007 orang pada Februari 2021. “Jadi sudah semakin baik ya,” tutur dia.
Maritje menjelaskan, selama masa pandemi terjadi pengurangan jam kerja sebagai upaya menekan angka penularan kasus sesuai kebijakan pemerintah.
Jumlahnya mencapai 108.578 pekerja pada Agustus 2020. Angka ini turun menjadi 58.627 orang pada Februari 2021 atau telah terjadi penurunan sebanyak 49.951 orang. “Dengan demikian, mengurangi pendapatan pekerja juga,” pungkas dia. (PB15)
*Berita ini telah diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 7 Mei 2021.
