EKONOMI

Kucuran Dana Pemerintah Pengaruhi Daya Beli Masyarakat

JAKARTA – Laju kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi pada awal Ramadhan 2023 lebih lambat dibandingkan dengan situasi pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Perbandingan angka inflasi tersebut dinilai mencerminkan belum signifikannya dampak aliran dana pemerintah terhadap daya beli masyarakat di awal masa puasa Ramadhan tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (3/4/2023) merilis, inflasi bulanan pada Maret 2023 tercatat 0,18 persen. Jika dibandingkan dengan awal Ramadhan sebelum pandemi, yakni Mei 2019, laju inflasi tersebut lebih lambat. Inflasi bulanan pada Mei 2019 mencapai 0,68 persen.

“Hal ini menunjukkan, pola konsumsi masyarakat belum pulih dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers yang diadakan secara hibrida, Senin (3/4/2023).

Berdasarkan komponennya, angka inflasi inti juga menunjukkan tren yang sama. Inflasi inti bulanan pada Mei 2019 tercatat 0,27 persen dengan andil 0,16 persen, sedangkan pada Maret 2023 tercatat 0,16 persen dengan andil 0,1 persen.

Dengan demikian, pada Maret 2023, komponen inti memiliki andil yang dominan dibandingkan komponen harga bergejolak (0,05 persen) dan harga diatur pemerintah (0,03 persen). Jika dibandingkan, andil komponen harga bergejolak yang sebesar 0,43 persen mendominasi inflasi pada Mei 2019.

Sementara itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai, tren daya beli masyarakat yang tecermin dari data inflasi tersebut menunjukkan signifikansi dampak aliran dana pemerintah ke masyarakat.

“Pada Maret ini, dampak berganda kucuran dana pemerintah ke masyarakat belum optimal sehingga inflasinya rendah. Kalau masyarakat memiliki uang terbatas, belanjanya akan sedikit. Mengingat konsumsi rumah tangga menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah perlu mempercepat aliran dana tersebut,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).

Jika dibandingkan, dia berpendapat, Ramadhan 2019 yang dimulai pada bulan Mei membuat dana dari pemerintah sudah mengalir sejak awal tahun anggaran. Oleh sebab itu, belanja masyarakat meningkat dan inflasi bulanan pada Mei 2019 lebih tinggi dibandingkan Maret 2023.

Dalam menjaga stabilitas pangan dan menekan lonjakan inflasi pada Ramadhan-Idul Fitri 2023, pemerintah menyalurkan bantuan beras kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran beras berlangsung selama Maret-Mei 2023 dan setiap KPM mendapat beras 10 kilogram (kg) sepanjang tiga bulan itu. Distribusi bantuan beras dilaksanakan oleh Bulog per 31 Maret 2023. Adapun total beras yang akan disalurkan berkisar 210.000 ton per bulan. Pemerintah berharap, bantuan beras tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran KPM.

Selain itu, Esther menilai, pemerintah perlu meninjau data transaksi belanja dalam jaringan (daring) masyarakat melalui pelantar dompet elektronik maupun lokapasar. Data transaksi daring tidak bisa dilihat secara umum, tetapi perlu diperinci peruntukannya berdasarkan kelompok pengeluaran masyarakat.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyatakan, inflasi bulanan pada Maret 2023 dipengaruhi oleh inflasi inti. “Peningkatan terbatas inflasi inti tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan yang bersifat gradual di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun,” katanya dalam siaran pers, Senin (3/4/2023).

Secara umum, dia menilai inflasi pada Maret 2023 terkendali lantaran sinergi antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Oleh sebab itu, koordinasi dalam pengendalian inflasi tersebut akan diperkuat.

Ke depan, lanjutnya, BI optimistis, inflasi inti tahunan tetap terkendali sesuai dengan target pemerintah, yakni 2-4 persen, pada semester-I 2023. Data BPS menunjukkan, inflasi tahunan pada Maret 2023 mencapai 2,94 persen. Adapun inflasi secara keseluruhan diperkirakan akan berada pada rentang target 2-4 persen pada September 2023 setelah berakhirnya efek dasar (base effect) penyesuaian harga bahan bakar minyak tahun sebelumnya. (KOM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.