SKK Migas-KKKS Fasilitasi Pertemuan Stakeholder Migas Wilayah Pamalu
SORONG – Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran industri penunjang kapasitas nasional dalam sektor hulu minyak dan gas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kembali memfasilitasi pertemuan para pemangku kepentingan (stakeholder) industri hulu migas di area operasi Papua Maluku (Pamalu).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari Pra Kegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022 yang diselenggarakan di lima kota, yaitu Surabaya, Batam, Sorong, Balikpapan dan Palembang, yang masing-masing mewakili area operasi SKK Migas yakni di Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa); Sumbagut; Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) dan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
Kegiatan ini sejalan dengan upaya SKK Migas yang sejak 2015 terus mendorong kewajiban penggunaan barang dan jasa dalam negeri untuk mencapai peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas dalam memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
SKK Migas terus berupaya meningkatkan TKDN dalam sektor hulu migas. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi kerja sama bisnis antara pelaku industri migas lokal, nasional dan KKKS.
“Sektor hulu migas akan terus memberikan sepenuhnya kesempatan bagi setiap pengusaha-pengusaha lokal, tapi juga Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Koperasi untuk berperan dalam mengembangkan industri hulu Migas dan penunjangnya,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Subagyo.
Subagyo menambahkan SKK Migas dan KKKS juga telah melakukan pelatihan dalam bentuk pendampingan bagi masyarakat Kampung Arar dalam pemanfaatan potensi yakni “Desa Wisata” yang menjadi nilai jual pariwisata, dan pelatihan tersebut merupakan salah satu dari kualifikasi yang diminta KKKS.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, SKK Migas terus berkomitmen agar TKDN di sektor volume gas nasional terus meningkat untuk menstimulasi tumbuhnya daya saing.
“Kami dan KKKS terus membuat program-program untuk meningkatkan daya saing dalam menunjang pendapatan pemerintah pusat maupun daerah yang terus bergulir bahkan meningkat,” terang Erwin Suryadi.
Erwin berharap lewat kegiatan ini setiap pelaku industri hulu migas dan industri penunjangnya dapat bertemu sehingga dapat manfaatkan peluang melalui pengadaan barang dan jasa hulu migas untuk mengembangkan sekaligus meningkatkan potensi-potensi masyarakat.
“Kami berharap lewat forum ini dapat mendorong peningkatan TKDN serta menyerap tenaga kerja di wilayah operasi Migas lebih banyak lagi,” katanya.
Memberikan multiplayer efek
Kordinator Pelaksana Forum Kapasitas Nasional 2022, Fery Sarjana yang juga mewakili KKKS menyatakan bahwa komitmen K3S dalam industri hulu migas adalah memberikan multiplayer efek berupa kesejahteraan bagi masyarakat di daerah operasi tetapi juga secara nasional.
“Salah satu cara untuk meciptakan multi player efek tersebut adalah dengan cara rutin melalui program yang ada. Bentuknya pembinaan. Tidak hanya pembinaan menaikan skill atau kemampuan individu tetapi sampai pada menciptakan ruang pasarnya,” ujar Ferry.
Sementara itu, Kepala ESDM Provinsi Papua Barat mewakili Pemerintah Papua Barat, Yohan Abraham Tulus mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah terus mendukung kegiatan hulu migas di wilayah tersebut.
“Mulai dari tahap awal, tahap eksplorasi dan dokumen pendukung, dukungan pemda tidak sediki. Karena investasi di sektor hulu migas punya dampak yang besar bagi daerah tetapi juga berkontribusi bagi negara,” ujar Yohan.
“Terima kasih atas diadakannya kegiatan ini, sebelumnya kami buta tapi dengan kegiatan ini pikiran dan hati kami terbuka. Terutama bagaimana cara mensejahterakan petani di Kabupaten Manokwari,” Imbuh Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo.
Kegiatan press release yang dihadiri keempat pembicara tersebut juga menghadirkan perwakilan UMKM binaan BP Indonesia, PT Subitu Group, Wakil Bupati Kabupaten Manokwari, Sekda Kabupaten Fak-Fak dan Ketua HIPMI Papua Barat. (SEM)