Tangguh Berpotensi Memasok Sepertiga Produksi LNG Nasional
TELUK BINTUNI — Proyek Tangguh LNG di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, kini beroperasi dengan 3 kilang likuifikasi gas. Hal ini tercapai sejak rampungnya proyek Tangguh Train 3 yang merupakan proyek strategis nasional tahun lalu.
Melansir siaran pers bp Indonesia, pada 18 Oktober 2023 lalu Train 3 berhasil mengirimkan kargo LNG pertama ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), menandai tonggak sejarah bagi Tangguh LNG.
Proyek ini kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 November 2023.
Tangguh LNG merupakan salah satu bagian penting dari infrastruktur energi Indonesia selama 14 tahun terakhir. Kini dengan rampungnya proyek Tangguh Train 3, maka Tangguh berpotensi memasok lebih dari sepertiga produksi LNG nasional ketika telah beroperasi penuh.
Kegiatan produksi Tangguh LNG digawangi oleh lebih dari seribu pekerja dimana 99 persen merupakan pekerja nasional dan sekitar 70 persen dari pekerja nasional berasal dari tanah Papua.
“Dalam perjalanan proyek Tangguh Train 3, lebih dari 3.500 pekerja asal tanah Papua telah mendukung pembangunan proyek sejak tahun 2017,” sebut bp Indonesia dalam siaran pers itu.
Bp Indonesia juga mengklaim, lebih dari 3,400 ton produk pertanian dan hasil laut diserap melalui katering Tangguh senilai lebih dari Rp92 miliar sampai 2020.
Tidak hanya itu, sejak 2006 sampai 2020 paling tidak 30 perusahaan asal Papua telah terlibat dalam mata rantai Tangguh dengan nilai kontrak lebih dari Rp4 trilliun.
Dalam hal kontribusi nasional, kini dalam peningkatan kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 juta ton LNG, Tangguh akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk mencapai target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari (BSCFD) Indonesia pada tahun 2030. (rls/sem)