Transportasi, Makan dan Minum Penyumbang Terbesar Inflasi September di Papua Barat
MANOKWARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat melaporkan bahwa tingkat inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) pada September 2023 adalah sebesar 2,69 persen secara tahunan (year on year/yoy). Menurut catatan BPS Provinsi Papua Barat, transportasi serta makan dan minum menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar.
Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry mengatakan level tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan September 2022 dengan 4,96 persen.
Merry menyebut, penyumbang inflasi terbesar secara year on year gabungan dua kota IHK yaitu Manokwari dan Kota Sorong, terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran diantaranya transportasi 4,58 persen, makanan minuman dan tembakau 4,49 persen, dan penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,41 persen.
“Kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan indeks harga adalah perumahan, pemeliharaan rutin rumah tangga, kesehatan, rekreasi, restoran, dan perawatan pribadi,” ungkap Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin (2/10/2023).
Di sisi lain, hanya ada tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu pendidikan -2,22 persen, pakaian dan alas kaki -0,48 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen.
Adapun, tingkat inflasi bulanan atau month-to-month (September 2023 terhadap Agustus 2023) gabungan dua kota IHK yaitu Manokwari dan Kota Sorong sebesar -0,63 persen.
“Penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok transportasi dengan inflasi -1,73 persen dan andil inflasi -0,23 persen. Kemudian disusul makanan, minuman dan tembakau sebesar -1,23 persen dan andil inflasi -0,44 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,53 dan andil inflasi -0,03 persen,” kata Merry merincikan.
Selanjutnya, komoditas penyumbang inflasi bulanan di Manokwari sebesar diantaranya Cakalang diawetkan sebesar 0,08 persen, nasi dengan lauk 0,07 persen, daging ayam ras 0,051 persen, bensin 0,050, dan ikan Oci 0,02 persen.
“Sementara komoditas penyumbang inflasi bulanan di Kota Sorong adalah Beras, Ikan Ekor Kuning, Ikan Kembung, Ikan Teri, dan Obat dengan Resep,” ujar Merry.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (September 2023 terhadap Desember 2022) gabungan dua kota IHK yaitu Manokwari dan Kota Sorong sebesar 2,69 persen.
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terhadap inflasi tahunan meliputi transportasi 4,58 persen (yoy), rekreasi dan olahraga 4,57 persen (yoy), makanan minuman dan tembakau 4,49 persen (yoy) dan lima kelompok lainnya. Sementara hanya tiga kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan deflasi.
“Ada lima komoditas penyumbang inflasi tahunan Manokwari yaitu ikan cakalang, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, dan tomat. Sementara lima komoditas penyumbang inflasi tahunan di Kota Sorong adalah beras, ikan kembung, angkutan udara, rokok kretek filter, dan ikan ekor kuning,” jelas Merry.
Deflasi terdalam
Bila dilihat secara wilayah, kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan dengan inflasi sebesar 1,41 persen. Komoditas penyumbang inflasi kota tersebut adalah ikan segar dengan andil 0,58 persen, beras 0,40 persen, angkutan udara 0,11 persen, kangkung 0,07 persen, dan kacang panjang 0,07 persen.
Kota lainnya yang mencatatkan inflasi tertinggi pada September adalah Sumenep dengan inflasi 0,72 persen, Kota Bima 0,63 persen, Kota Tual 0,61 persen, Kota Kendari 0,38 persen, dan Kotabaru 0,34 persen. Sedangkan, kota yang mengalami deflasi terdalam, yaitu Manokwari di Papua Barat dengan deflasi 1,70 persen.
“Manokwari mengalami deflasi terdalam dari 90 kota IHK (MtM), sedangkan Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,32 persen,” kata Merry. (FAN)