Gaya Hidup

Begini Cara Mengetahui SMS dari Bank Asli atau Phishing

SAAT ini, kita pasti pernah mendapat pesan teks dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai bank. Pesan tersebut biasanya mengatakan, ada masalah dengan akun dan meminta Anda mengeklik sebuah tautan untuk memverifikasi identitas Anda. Padahal, itu merupakan bentuk penipuan phishing.

Penipuan phishing melalui pesan teks terus meningkat setiap tahunnya. Laporan Kejahatan Internet FBI menemukan bahwa 323.972 korban penipuan phishing kehilangan lebih dari 44 juta dolar AS atau sekitar Rp 658 miliar pada 2021. Jumlah ini meningkat 34 persen dari 2020.

Meskipun SMS penipuan merupakan penipuan yang berbahaya, notifikasi otentik dari bank dapat berguna untuk memberi tahu saat dana di rekening giro menipis atau saldo kartu kredit sudah tinggi. Bagaimana cara mengetahui apakah SMS dari bank Anda asli atau tidak? Berikut caranya menurut pakar seperti dilansir dari CNET.

  1. Pikirkan sejenak untuk mempertimbangkan keaslian pesan

Direktur Humas dan Media Sosial di Better Business Bureau, Melanie McGovern menekankan, pentingnya untuk selalu bijaksana dalam merespons pesan teks apa pun yang mengatasnamakan bank. Jika Anda tidak yakin apakah itu pesan teks asli dari bank, masuklah ke rekening bank Anda dari situs resmi, dan periksa preferensi komunikasi melalui profil pribadi atau pengaturan.

Pengaturan untuk pesan teks dapat ditemukan di bawah “Pengaturan Pengiriman (Delivery Setting),” “Peringatan (Alerts)” atau “Pemberitahuan (Notifications)”. Jika Anda belum mengaktifkan notifikasi teks, waspadalah. Pesan yang diklaim berasal dari bank hampir pasti merupakan penipuan, dan Anda harus melaporkannya ke bank.

  1. Ingat, bank tidak pernah meminta kode PIN atau informasi pribadi

erlu diingat bahwa bank tidak akan pernah meminta informasi pribadi atau rahasia melalui pesan teks. Jika sebuah pesan ingin mengetahui kode PIN, kredensial online, atau informasi akun lainnya, abaikan pesan tersebut dan laporkan ke pihak bank jika itu dipastikan penipuan.

Sebagian besar bank menjelaskan kebijakan mereka pada halaman keamanan atau privasi. Bank of America misalnya, tidak akan pernah mengirim pesan teks, email, atau menelepon untuk meminta informasi pribadi atau rekening. Bank juga tidak akan meminta nasabahnya untuk memverifikasi identitas dengan mengeklik sebuah tautan.

  1. Pesan penipuan biasanya mendesak pengguna untuk bertindak cepat

Berhati-hatilah pada klaim yang bersifat mendesak. Pesan-pesan penipuan sering kali mencoba untuk menakut-nakuti nasabah dengan mengindikasikan bahwa mereka perlu bertindak cepat untuk menghindari musibah. “Mereka mengharapkan Anda untuk panik dan segera bertindak. Terutama jika Anda melihat nama bank,” kata McGovern.

  1. Jeli dengan tautan yang diberikan

Ketika penipu memberikan tautan atas nama bank, Anda perlu jeli melihatnya. Biasanya penipu itu memiliki tautan yang hampir mirip dengan bank asli, seperti memiliki tanda hubung tambahan atau menggunakan ekstensi domain .info, bukan .com.

Pesan phishing mungkin juga meminta nasabah untuk mengirim uang atau melakukan pembelian dan melakukan transaksi uang melalui pesan teks. Waspadai juga pesan hadiah atau undian dari pihak yang mengatasnamakan bank, karena ini juga kerap menjadi modus penipuan.

Solusi aman menanggapi pesan teks dari pihak mengatasnamakan bank, sebaiknya Anda menghubungi bank secara langsung sebelum bertindak apa pun. Anda juga mengambil tangkapan layar pesan teks itu untuk tujuan pelaporan, lalu hapus pesan tersebut sesegera mungkin. Selanjutnya, laporkan SMS yang mencurigakan tersebut kepada bank atau pihak berwajib. (REP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.
%d blogger menyukai ini: