EKONOMIInforial

BI Akan Bangun Rumah Potong Ayam di Sorong

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua Barat berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas UMKM binaan di wilayah setempat.

Rencananya, tahun 2021 ini akan dibangun rumah potong ayam pedaging bagi kelompok Peternak Ayam Mitra Sejahtera di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong.

Kepala Unit Pengembangan Ekonomi BI Papua Barat Aries Purnomohadi mengatakan, klaster tersebut telah menjadi binaan Bank Indonesia sejak Juli 2019 lalu. Beberapa fasilitas pendukung aktivitas produksi pun telah diberikan, seperti mesin pencabut bulu ayam agar layak dikonsumsi masyarakat.

“Pelatihan juru sembelih halal juga sudah kita berikan. Pelatihnya kami datangkan dari Jawa,” kata Aries saat dikonfirmasi Papua Barat News di ruang kerjanya, Jumat pekan lalu (23/4/2021).

Bank Indonesia, kata dia, akan memberikan dukungan penuh baik dari sisi sarana prasarana hingga perizinan rumah potong ayam itu. Sehingga, koordinasi dengan stakeholder terkait terlebih dahulu dilakukan sebelum penentuan lokasi rumah potong ayam yang tepat.

Untuk lokasi, Bank Indonesia sudah memiliki beberapa calon lokasi namun perlu dievaluasi lagi.

“Pastinya ada limbah dari aktivitas pemotongan ayam itu kan,” jelas dia.

Aries menjelaskan,dari delapan sebaran klaster UMKM binaan Bank Indonesia, hanya ada satu jenis klaster ayam pedaging di Kabupaten Sorong. Klaster ini menjadi penyangga atas permintaan daging ayam bagi Kota Sorong.

Sebagaimana diketahui, 80 persen bobot inflasi Provinsi Papua Barat berasal dari Kota Sorong. Dan, daging ayam merupakan sepuluh besar komoditas penyumbang inflasi di Papua Barat dalam beberapa tahun terakhir.

“Di sana (Sorong, red) terjadi pergerakan volatilitas harga yang cukup signifikan. Sehingga Bank Indonesia konsen dengan suplay daging ayam,” terang Aries.

Ia menjelaskan, jumlah anggota klaster Peternak Ayam Mitra Sejahtera di Distrik Mayamuk ada 20 orang. Sejauh ini produktivitasnya cukup dominan, sehingga mampu menyuplai ayam pedaging ke sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Sorong, Kota Sorong dan sekitarnya.

“Sejauh ini cukup dominan menyuplai daging ayam ke Kota Sorong,” terang dia.

Aries memaparkan, total klaster dan UMKM yang telah menjadi binaan Bank Indonesia di Papua Barat sejak tahun 2015 hingga 2020, ada delapan kelompok. Meliputi, klaster Abon Ikan Miareto di Kota Sorong (10 anggota/), Peternakan Ayam Mitra Sejahtera di Kabupaten Sorong (20 anggota), klaster cabai merah kelompok Rani Harapan Gawe Makmur di Kabupaten Sorong (21 anggota), klaster buah pala kelompok Wapur Danaweria di Kabupaten Fakfak (10 anggota), Koperasi Ebier Suth Cokran di Distrik Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan (20 anggota), klaster cabai dan bawang merah di Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan (90 anggota), klaster cabai merah di Satuan Pemukiman Kabupaten Manokwari (80 anggota), klaster keripik sukun Pokja Evata di Kabupaten Manokwari (10 anggota) dan keripik sukun Pokja Viva di Kabupaten Manokwari (10 anggota).

Ia menambahkan, jangka waktu pembinaan terhadap klaster-klaster UMKM hanya tiga tahun dan dapat diperpanjang sampai lima tahun dengan pertimbangan tertentu.

“Dari delapan klaster, ada tiga klaster sudah phasing out yaitu Pokja Evata, klaster cabai merah di Manokwari dan Manokwari Selatan,” jelas Aries Purnomohadi.

Untuk tahun 2021 ini, kata dia, ada beberapa kelompok yang akan menjadi klaster binaan Bank Indonesia Papua Barat. Misalnya di Kabupaten Teluk Bintuni yang beberapa waktu lalu telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat. “Dalam waktu dekat sih, sudah ada beberapa,” pungkas Aries. (PB15)

 

*Berita ini telah diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Senin 26 April 2021.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.