Inforial

Kepala BWS Ajak Masyarakat Papua Barat Jaga Sumber Air

MANOKWARI, PB News – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua Barat, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Alexander Leda, mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah setempat agar dapat menjaga potensi sumberdaya air untuk kehidupan di masa mendatang. Sebab, air merupakan bagian terpenting dari kebutuhan umat manusia.

Dia pun mengakui, banyak potensi air di wilayah Papua dan Papua Barat belum dikelola secara maksimal untuk kepentingan masyarakat umum. Hal ini terbukti masih adanya daerah yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Dan, ini menjadi tantangan bagi BWS Papua Barat dalam mengembangkan infrastruktur sumberdaya air di Papua Barat.

“Kita di Manokwari ini saja mau datangkan air ke kota, harus datangkan dari jarak antara 30-40 kilometer,” ucap dia saat memberikan sambutan dalam acara pencanangan Hari Air Sedunia ke 27 di halaman kantor BWS Papua Barat, Jumat (29/3/2019).

Namun, dalam merealisasikan rencana optimalisasi akses air bagi masyarakat, sangat memerlukan sinergitas dan partisipasi dari seluruh stakeholder baik pusat, pemerintah daerah, lembaga swasta dan masyarakat.

“Tanggung jawab dari dunia usaha dan semua orang yang berkepentingan dengan air,” ucap Alex.

Fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini dapat memberikan efek menurunya debit air sampai 50 persen, kondisi ini pun terjadi di seluruh Indonesia.

“Kalau di Papua Barat rata-rata sumber air masih baik belum terkontaminasi dengan limbah perusahaan. Kalau terkontaminasi pun masih dalam batasan wajar, karena hanya dalam skala limbah rumah tangga saja,” tegas dia.

Alex melanjutkan, dalam ilmu sumberdaya air ada tiga hal terpenting yakni konservasi sumberdaya air ada pada daerah hulu, pendayagunaan sumberdaya air ada pada pemanfaatan, dan penatagunaan sumberdaya air itu sendiri.

“Ada juga kita kenal dengan daya rusak air. Ini menjadi tanggung jawab kita di bidang sumberdaya air,” terang dia.

Demi menjaga eksistensi sumberdaya air, lanjut dia, pihak BWS Papua Barat akan melakukan beberapa rangkaian kegiatan seperti, pencanangan, kegiatan sosial kemasyarakatan berupa donor darah, seminar tentang peran serta masyarakat dalam menjaga sumber-sumber air, dan lomba mewarnai.

“Kemudian, ada seremonial yang lebih besar yakni penanaman pohon di Pulau Mansinam dan Pulau Lemon dalam rangka memelihara sumber mata air,” tutur Alex.

Sebagi informasi, setiap 22 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Air atau World Water Day yang bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya air bersih bagi kehidupan. Hari Air Dunia ke 27 tahun 2019 yang diperingati di seluruh dunia dengan tema “Water for All, Leaving No One Behind (Air untuk Semua  Tidak Meninggalkan Siapa pun di Belakang)”.

Peringatan Hari Air ini secara resmi diumumkan dalam sidang umum Persatuan Bangsa Bangsa, 22 Desember 1992 silam, di kota Rio de Janeiro, Brasil.

Dalam sidang umum itu PBB bersama anggotanya, termasuk Indonesia sepakat memilih 22 Maret sebagai Hari peringatan Air Sedunia dan mulai diperingati sejak tahun 1993.

Setiap tahunnya, Hari Air diperingati dengan tema khusus yang digunakan secara bersama-sama di seluruh dunia.(PB15)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.