Penentuan Ibu Kota Maybrat Dipending
MANOKWARI, PB News – Pertemuan untuk menentukan Ibu Kota Kabupaten Maybrat terpaksa dipending, lantaran tim rekonsiliasi batal mempresentasikan hasil kerja pembentukan ibu kota kabupaten tersebut kepada tim dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat, Kabinda Papua Barat dan sejumlah stakeholder di wilayah setempat.
“Batal karena tim rekonsiliasi tidak hadir mempresentasikan hasil survey kelayakan penentuan Ibu Kota Maybrat,” ujar dia kepada sejumlah awak media, Sabtu (26/5/2018).
Dia melanjutkan, rencana pemaparan survey pun akan diselenggarakan pada Senin 28 Mai 2018 (hari ini,red) yang dihadiri oleh pihak yang bersengketa, sehingga menjadi refrensi bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk mengambil keputusan penentuan Ibu Kota Maybrat.
“Kami semu ketemu pak Mendagri di Jakarta besok (hari ini,red) pukul 14.00 wib. Presentasi tim rekonsiliasi akan dilakukan dihadapan Mendgari dan hadir juga pihak yang bersengketa,” terang dia.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja, menuturkan, sekira pukul 09.00 wit masyarakat di wilayah Kumurkek melakukan aksi berupa arak-arakan di sepanjang jalan Ayawasi Distrik Aifat Kabupaten Maybarat.
“Dari depan Kantor Bupati Maybrat menuju Koramil 1704-12 Maybrat,” terang dia.
Untuk menjaga kondisi tetap kondusif dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi maka, personil kepolisian telah dikerahkan untuk mengamankan daerah itu dengan estimasi pengamanan hingga 5 Juni 2018.
“Situasi sekarang masih aman, tapi jika berubah pengamanan bisa diperpanjang,” ujar Kapolda.
Sebagai informasi, pertemuan penentuan Ibu Kota Kabupaten Maybrat yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Manokwari pun dikawal ketat oleh aparat Kepolisian Resor Manokwari dan Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Papua Barat.(PB14)
